KKN Mandiri: Mahasiswa UNDIP Berbagi Ilmu Kerajinan Merajut Konektor Masker Kepada Warga Kelurahan Krapyak

Krapyak, Semarang (25/07) – Pada akhir bulan Mei 2021 Kementerian Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa 29,4 juta tenaga kerja Indonesia terkena dampak Pandemi COVID- 19. Jumlah tersebut  termasuk mereka yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dirumahkan tanpa upah hingga pengurangan jam kerja dan upah. Persoalan ini tentu menjadi masalah besar baik bagi pemerintah, maupun masyarakat Indonesia.

Gambar 1. Disinfeksi lokasi kegiatan 

Mengetahui persoalan tersebut salah satu mahasiswi Universitas Diponegoro terinspirasi  untuk mengadakan pelatihan dasar kerajinan rajut untuk para ibu rumah tangga dan remaja putri di sekitar Kelurahan Krapyak, Semarang Barat. Pelakasanaan kegiatan ini tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, penyemprotan disinfektan di sekitar lokasi kegiatan, serta pembatasan jumlah peserta. Semua hal dilakukan demi meminimalisir resiko penyebaran virus COVID-19 selama kegiatan ini  berlangsung.

Gambar 2. Penjelasan tujuan kegiatan dan materi dasar seni rajut atau crochet

Pelaksana salah satu Program Kegiatan KKN TIM II Universitas Diponegoro ini bertujuan untuk mengenalkan seni kerajinan rajut atau crochet kepada warga sekitar RW 05 Kelurahan Krapyak. Selain itu kegiatan ini juga memiliki misi untuk  memberikan alternatif kegiatan produktif di rumah selama pandemi kepada para warga terutama ibu rumah tangga dan remaja putri, yang sekaligus dapat menjadi peluang usaha selama beraktivitas di rumah. Terlebih lagi program ini ikut mendukung salah satu poin pembangunan berkelanjutan SDG Nomor 8 Decent Work and Economic Growth (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).

Gambar 3. Praktek teknik dasar rajut

Program kegiatan yang diadakan pada tanggal 24 – 25 Juni ini  bertema “Belajar Merajut Konektor Masker Bersama Warga Kelurahan Krapyak”, dan dihadiri oleh 7 orang peserta yang masing-masing berasal dari RW V, RW IV, dan RW VII Kelurahan Krapyak. Para partisipan sendiri rata-rata merupakan pelajar SMA, mahasiswa, dan ibu rumah tangga. Tanggapan para warga mengenai kegiatan pelatihan dasar kesenian rajut ini sangat baik. Dikarenakan selama pandemi Covid-19 masyarakat dituntut untuk melakukan segala aktivitas hanya di dalam rumah, sedangkan masih banyak para pekerja yang harus merelakan pekerjaannya dan membutuhkan aktivitas produktif alternatif untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Gambar 4. Peserta membawa pulang hasil rajutan masing-masing

Selama kegiatan berlangsung para peserta sangat semangat untuk mencoba mempelajari teknik dan membuat motif dasar konektor rajut, walaupun masih banyak peserta yang mengalami kesusahan untuk mempraktekan kerajinan rajut karena kegiatan ini merupakan pengalaman pertama bagi warga dalam  membuat kerajinan dari alat hakpen dan benang tersebut.

Penulis: Amanda Hanna Astriyanti/ 13020118140093/ Jurusan Sastra Inggris (Mahasiswa KKN TIm II UNDIP Periode 2021)

Dosen Pembimbing: Nuryanto. S.Gz., M.Gizi