Inovasi Tempat Cuci Tangan Portable oleh Mahasiswa KKN Tim 2 Undip yang Berguna di dalam Masyarakat untuk Melawan Penyebaran Virus Corona

Semarang (03/08/21) – Di era pandemi COVID-19 ini, aspek kebersihan adalah aspek yang sangat penting untuk diperhatikan dan ditekankan di masyarakat. Peningkatan angka positif di Indonesia yang terus melambung tinggi ini juga dipengaruhi oleh kebersihan masyarakat Indonesia. Kebiasaan perilaku warga Indonesia yang kurang menjaga kebersihan dapat menyebabkan penyebaran virus corona yang cepat. Banyak orang, termasuk saya pribadi yang akhirnya merubah kebiasaan saya akan aspek kebersihan, seperti lebih rajin mencuci tangan dan lebih memperhatikan kebersihan saat mandi.

Pada masa PPKM ini, protokol kesehatan dibuat agar lebih ketat di dalam masyarakat, yaitu 3M yang terdiri dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak telah diperbarui menjadi 6M memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik minimal 1 meter, membatasi mobilitas, menghindari keramaian/kerumunan, dan menghindari makan bersama. Dengan adanya protokol kesehatan yang lebih ketat ini masyarakat menjadi lebih kritis dalam menjaga diri sendiri dan sesamanya, baik dari sisi kebersihan dan kesehatan.

Seorang mahasiswa KKN dari Undip yang menjalankan KKN-nya di Kelurahan Jabungan berinisiatif untuk membuat sebuah program kerja yang berguna untuk turut membantu masyarakat dalam menjaga kebersihannya tersebut. Kelurahan Jabungan merupakan salah satu kelurahan di Kota Semarang yang berdempetan dengan Ungaran, Kabupaten Semarang. Lokasi untuk melakukannya program kerja tersebut lebih tepatnya berada di Kampung Empon-Empon, sebuah kampung yang berada di RW 03, Kelurahan Jabungan. Masyarakat di Kampung Empon-Empon sendiri tergolong masih awam terhadap wabah corona, terbukti dari masyarakatnya yang banyak ditemui belum menggunakan masker secara benar, dan bahkan sama sekali tidak menggunakan masker. Masyarakat di Kampung Empon-Empon juga belum  paham betul tentang protokol kesehatan yang ada, sehingga masih kurang dalam menjaga kebersihan.

Melihat hal tersebut, seorang mahasiswa KKN dari Undip membuat sebuah program kerja, yaitu pengadaan tempat cuci tangan portable. Salah seorang pengurus di Kelurahan Jabungan, yaitu Bu Lis, menyarankan agar tempat cuci tangan dibuat minimalis sehingga dapat dibawa kemana-mana dan lebih efektif penggunaannya. Tempat cuci tangan tersebut memanfaatkan sampah plastik yang sudah tidak terpakai dan sebuah keran. Tempat cuci tangan tersebut berukuran 8 liter dan tergolong tidak terlalu besar ataupun kecil sehingga sangat flexibel untuk digunakan di mana saja.

Penyarahan tempat cuci tangan dan poster kepada Bu Lis selaku penguruh RW 03, Kampung Empon-Empon, Kota Semarang
Pemasangan tempat cuci tangan portabel di depan rumah Bu Lis selaku penguruh RW 03, Kampung Empon, Kota Semarang

Oleh: Nicolas Wisnu Adianto (Mahasiswa Progam Studi Sastra Inggris Univertas Diponegoro)