Jumlah Penderita Tuberkulosis Akan Meningkat ? Mahasiswi Undip Ajak Warga Gayamasari Cegah Peningkatan Tuberkulosis dengan melakukan TOSS Tuberkulosis

Penulis: Fadila Risang Ayu

Dosen Pembimbing: Ir. Djoko Suwandono., MSP

Lokasi KKN: Kelurahan Gayamsari, Kecamatan Gayamsari, Semarang

Gayamsari (01/8).  Pada masa pandemi, penyedia fasilitas kesehatan bahu membahu bekerja sama untuk menangani Covid-19 dengan maksimal. Akan tetapi, tidak jarang penderita penyakit lain pun terabaikan, tidak terkecuali penderita Tuberkulosis. Pada akhirnya dikhawatirkan akan terjadi lonjakan kasus Tuberkulosis seusai pandemi akibat tracing yang menurun saat ini.

Selain itu, adanya pengidap Tuberkulosis dan banyaknya faktor risiko Tuberkulosis di Kelurahan Gayamsari menyadarkan Fadila, Mahasiswi KKN Undip ini untuk membantu melakukan edukasi mengenai Tuberkulosis yang merupakan penyakit menular dan masih sering ditemukan di Indonesia.

Edukasi tersebut diawali dengan melakukan penempelan poster edukasi mengenai gejala, faktor risiko, pencegahan dan pemeriksaan Tuberkulosis disekitar lingkungan Kelurahan Gayamsari agar masyarakat lebih mengenal apa itu Tuberkulosis dan bisa mencegah penularannya.

Poster Edukasi Tuberkulosis

Selanjutnya Fadila melakukan sosialisasi dalam bentuk mini-webinar menggunakan zoom yang dihadiri anggota PKK Kelurahan Gayamsari RW 3 yang sebelumnya diundang melalui Whats App Grup. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta mengenai materi, peserta diberikan kesempatan untuk menjawab soal pre-test melalui link yang telah dibagikan sebelum kegiatan mini-webinar dimulai.

Mini-webinar Tuberkulosis di Masa Pandemi

“Pada tahun 2016, Tuberkulosis telah membunuh sekitar 1 miliar orang dalam dua abad terakhir dan diperkirakan ada 104 juta kasus Tuberkulosis baru di seluruh dunia. Indonesia menduduki peringkat kedua tertinggi dengan jumlah kasus yang dilaporkan sebesar 854.000. Akan tetapi, terjadi penurunan angka persentase pelaporan kasus Tuberkulosis pada masa pandemi Covid-19 periode Januari-Juni 2020 di fasilitas pelayanan kesehatan. Sehingga diperkirakan akan ada penambahan 6,3 juta kasus Tuberkulosis baru dan 1,4 juta kematian pasien Tuberkulosis di dunia sepanjang tahun 2020-2025, ditambah lagi dengan adanya kasus Tuberkulosis yang tidak terlaporkan “, jelas Fadila diawal mini-webinar.

Edukasi Risiko Penderita Tuberkulosis Terkena Covid-19

Tidak hanya itu, Fadila juga menjelaskan mengenai pentingnya mengenali gejala Tuberkulosis seperti batuk berkepanjangan, sesak nafas, dan batuk berdarah agar secepatnya dapat dilakukan pemeriksaan dan pengobatan. Mahasiswi tersebut juga menyarankan warga yang menjumpai orang dengan gejala mirip Tuberkulosis agar mengajaknya ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan Tuberkulosis.

Kemudian Fadila memberikan penjelasan mengenai orang-orang dengan faktor risiko tinggi terkena Tuberkulosis dan pencegahan yang dapat dilakukan meliputi penerapan pola hidup sehat seperti melakukan etika batuk, tidak meludah sembarangan, menjaga ventilasi udara dengan baik, melakukan vaksin BCG, dan lain-lain agar terhindar dari penyakit Tuberkulosis. Selanjutnya, ia menekankan juga mengenai pentingnya pengobatan yang tuntas bagi penderita Tuberkulosis dan pemantauan yang baik bagi anggota keluarga yang menjadi Pengawas Minum Obat.

TOSS TBC (Temukan TBC Obati Sampai Sembuh)

Tidak lupa Fadila membagikan soal Post-Test, soft-file materi, dan melakukan tanya-jawab untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta dan memudahkan peserta mengakses materi yang telah disampaikan. Pada akhir mini-webinar, Fadila menutup dan mengajak peserta untuk mencegah Tuberkulosis dengan TOSS TBC yakni Temukan TBC Obati Sampai Sembuh.

Anda dapat melihat ulang rekaman video mini-webinar ini maupun program menarik lainnya melalui link berikut:

https://drive.google.com/drive/folders/1XviLYiKkbt3QHk71ItKATzjPrv40Wypl?usp=sharing .