Adaptif di Tengah Pandemi, Peserta KKN Undip Kembangkan Program dengan Metode Daring

Upacara Penerjunan KKN Tim II tahun 2021 Universitas Diponegoro

Semarang, (29/07/2021). Universitas Diponegoro (Undip) kembali menerjunkan 4.378 mahasiswanya secara daring dalam serangkaian pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tengah merebaknya pandemi COVID-19. Pelaksanaan kegiatan KKN pada periode kali ini juga diikuti oleh 40 mahasiswa dibawah bimbingan Dr. Ir. Suryanti., Mpi selaku Dosen Pembimbing Lapangan dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip. Ini merupakan kali ketiga Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan KKN di tengah pandemi COVID-19 dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi “Pengabdian Kepada Masyarakat”. Kegiatan KKN ini dilaksanakan selama kurang lebih 6 minggu mulai dari tanggal 30 Juni-12 Agustus 2021.

Di dalam pelaksanaannya, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, KKN Universitas Diponegoro pada periode ini lebih menekankan untuk menggunakan metode secara daring/online. KKN daring menjadi keputusan yang dipilih oleh pihak universitas karena mempertimbangkan adanya pandemi COVID-19 beserta aturan pemerintah mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Maka dari itu perlu dipikirkan secara matang bagaimana cara implementasi pengabdian tetap harus dijalankan dan terus adaptif dengan keadaan meskipun penuh keterbatasan. Dengan dilaksanakannya KKN secara daring, diharapkan peserta KKN tetap bisa berkontribusi nyata untuk masyarakat tanpa perlu bertatap muka secara langsung dan menimbulkan kerumunan. Hal tersebut diharapkan dapat mendukung atau membantu program pemerintah dalam menurunkan angka penularan COVID-19 di Indonesia.

Dalam situasi pandemi COVID-19, dengan sistem daring dan mengangkat tema “KKN Pulang Kampung”, KKN Tim II Undip Tahun 2021 dilaksanakan secara mandiri (individu) dengan lokasi yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia sehingga peserta dapat lebih memahami kondisi daerah masing-masing dan lebih mengenal masyarakat sekitar. Selain itu, dengan adanya KKN daring, harapannya masyarakat semakin sadar akan adanya kemajuan teknologi, sehingga dapat memaksimalkan penggunaan handphone melalui metode pelaksanaan KKN dengan beberapa aplikasi.

Menilik pelaksanaan kegiatan KKN daring Universitas Diponegoro kali ini, dapat dilihat salah satunya dari kegiatan mahasiswa dibawah bimbingan Dr. Ir. Suryanti., Mpi. Sedari pembekalan, melakukan koordinasi, bahkan sampai dengan pelaksanaan program KKN, Dr. Ir. Suryanti selalu mengingatkan dan menghimbau kepada mahasiswa peserta KKN di bawah bimbingannya untuk melaksanakan kegiatan KKN dengan menggunakan metode daring dikarenakan kasus COVID-19 yang meningkat cukup drastis dan adanya PPKM. Adapun pelaksanaan pembekalan Tim II KKN Undip dari Dr. Ir. Suryanti., Mpi sudah dilakukan kurang lebihnya sebanyak dua kali dan juga dilakukan melalui virtual meet menggunakan aplikasi Microsoft Teams. Pembekalan pertama berlangsung pada hari Senin 7 Juni 2021 pukul 19.00 WIB. Pembekalan tersebut berisi tentang pemaparan materi pembekalan seputar pelaksanaan kegiatan KKN, termasuk didalamnya juga dilakukan pembentukan koordinator dan sekretaris, penjelasan mengenai sistem penilaian dan evaluasi, serta pembahasan mengenai tata tertib selama KKN berlangsung. Adapun Pembekalan KKN kedua dilaksanakan pada hari Sabtu 19 Juni 2021 pukul 08.00 WIB, berisi pemberian materi tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), dimana mahasiswa diharapkan dapat bermanfaat kepada masyarakat, kemudian pembahasan mengenai reportase yang dilakukan setiap minggu. Mahasiswa secara individu diwajibkan untuk melaksanakan dua kegiatan yang dirancang menjadi bentuk program kerja, yaitu kegiatan pencegahan penyebaran COVID-19 dan kegiatan pemberdayaan masyarakat berkaitan dengan Sustainable Development Goals sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing (monodisiplin).

Pembekalan KKN oleh DPL Dr. Ir. Suryanti., Mpi

Program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2021 dibawah bimbingan Dr. Ir. Suryanti juga turut adaptif mengingat adanya himbauan KKN menggunakan metode daring. Adapun program kerja yang diusung mahasiswa umumnya mengangkat dua tema, yaitu program kerja bertema COVID-19 dan program kerja bertema SDGs. Sebagai contoh, program kerja bertema COVID-19 yang dijalankan meliputi edukasi vaksinasi COVID-19, edukasi penggunaan obat di era pandemi, edukasi protokol kesehatan, edukasi kesehatan mental di masa pandemi dan pembuatan handsanitizer. Sedangkan program kerja yang bertema SDGs yang dijalankan meliputi edukasi untuk mendukung program pemerintah, edukasi untuk meningkatkan mutu pendidikan, sosialisasi pentingnya menjaga imun, sosialisasi media digital bagi UMKM dan sosialisasi pengolahan limbah. Nantinya, output dari berbagai kegiatan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk poster,  leaflet,  modul, buku cerita, serta video edukatif. Sehingga diharapkan dari adanya kegiatan-kegiatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat guna membantu mencegah dan meminimalisasikan penyebaran COVID-19.

(Beberapa Output Program KKN Berupa Modul, Leaflet, Video Edukasi, serta Buku Cerita Anak)

KKN yang dilakukan secara daring ini tentu datang bersama kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelebihan terbesarnya, mahasiswa tetap dapat mengabdi tanpa harus meningkatkan mobilitas ataupun meningkatkan kontak fisik dengan masyarakat sehingga kekhawatiran atas risiko penyebaran COVID-19 dapat sedikit diminimalisir. Selain itu, mahasiswa juga dapat menghemat biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk akomodasi dan lain sebagainya. Sayangnya, efektivitas dari KKN daring ini terus dipertanyakan karena kekurangan-kekurangan ataupun kendala-kendala yang hadir dalam pelaksanaanya. Tidak adanya interaksi yang dilakukan secara langsung menyebabkan mahasiswa kurang mengenal masyarakat dan berkemungkinan gagal dalam memetakan permasalahan yang sebenarnya terjadi di masyarakat. Terlebih lagi, adanya keterbatasan dari berbagai kalangan masyarakat untuk mengakses aplikasi online yang menunjang program (seperti Zoom atau Whatsapp) menyebabkan edukasi yang disampaikan kepada masyarakat menjadi kurang merata. Namun demikian, apapun kendala dan tantangan yang dihadapi, pengabdian ini harus tetap dijalankan dengan sepenuh hati agar dapat memberikan manfaat yang berarti bagi masyarakat.

Penulis : Mahasiswa KKN TIM II Tahun 2021 Universitas Diponegoro

Bimbingan Dr. Ir. Suryanti., Mpi