KEWASPADAAN WARGA MENURUN, MAHASISWA UNDIP GENCARKAN LAGI PENGETAHUAN TINGKAT RISIKO BERBAGAI AKTIVITAS (COVID-19)
Semarang, Jawa Tengah (03/08/2021) – Sudah setahun lebih sejak pertama kali Pandemi Covid-19 hadir di Indonesia. Masih jelas sekali ketika pasien pertama Covid-19 diumumkan, hampir seluruh rakyat Indonesia gempar. Masyarakat mulai mengalami panic buying, takut untuk keluar rumah dan melakukan aktivitas di luar rumah lainnya. Namun masa-masa itu agaknya seperti sudah mulai terkikis, lambat laun masyarakat mulai terbiasa dengan situasi tersebut, tingkat kepanikan dan ketakutan pun mulai turun. Hal ini ternyata juga memberikan dampak negatif, karena masyarakat menjadi kurang berhati-hati ketika melakukan aktivitas terlebih aktivitas di luar rumah pada masa pandemi ini.
Maka dari itu, mahasiswa Undip kembali menggencarkan pengetahuan akan jenis atau tingkat risiko aktivitas kepada warga, terutama terkait aktivitas yang sekiranya sering dilakukan oleh warga Kelurahan Bulusan. Penting bagi warga untuk mengenal dan mengetahui tingkat risiko dari aktivitas yang dia akan/sedang/sudah dilakukan, supaya warga bisa melakukan tindakan preventif/reaktif/represif untuk menghindari potensi terkena virus Covid-19 bahkan menyebarkannya ke orang lain. Pengetahuan ini dibagikan kepada warga melalui Stand Banner dan Poster yang disebar di beberapa titik wilayah Kelurahan Bulusan.

Kegiatan ini berlangsung pada hari Jumat, 30 Juli 2021, diawali dengan penyerahan secara simbolis kepada pemerintah setempat yaitu Bapak Slamet Raharjo, S. ST selaku Lurah Bulusan. Atas izin Bapak Lurah, mahasiswa KKN Undip menyebarkan Stand Banner ke tempat ibadah dan menempelkan poster di rumah makan, Alfamart/Indomaret, serta beberapa titik yang biasanya dilewati warga Bulusan. Baik pihak pengurus rumah ibadah, pemilik rumah makan, pegawai Indomaret/Alfamart sangat terbuka dengan kegiatan ini, dan dengan senang hati memperbolehkan mahasiswa KKN untuk menempelkan di dinding tempat usaha mereka.

Diharapkan warga Bulusan semakin paham akan tingkat risiko aktivitas yang biasanya mereka lakukan, dari tingkat risiko rendah hingga tinggi. Agar warga dapat meminimalisir aktivitas berisiko rendah hingga sedang, dan sebisa mungkin tidak melakukan aktivitas berisiko tinggi. Selain memberikan pengetahuan akan risiko dari berbagai aktivitas, diberikan juga tips untuk meminimalisir risiko dari pelaksanaan aktivitas di luar rumah seperti menggunakan double mask, menjaga jarak, rajin mencuci tangan dan lain sebagainya. Stay safe, stay healthy.
Penulis : Ranisha Putri Pardede (S-1 Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis
DPL : Bapak Priyo Sidik Sasongko, S.Si, M.Kom.