Ingin Mengembangkan UMKM Menggunakan Teknologi? Simak Beberapa Tips dan Trik yang Diberikan Mahasiswa UNDIP!
Gambar 1. Penyerahan Modul Mini Pengembangan, Digitalisasi, dan Pemberdayaan UMKM kepada Ibu Ketua UMKM Kelurahan Jangli
Jangli (03/08). UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) merupakan salah satu pilar perekonomian terbesar negara. Dengan penyerapan tenaga kerja yang terbesar di Semarang. UMKM juga memiliki sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki bentuk usaha lain, seperti; fleksibilitas usaha yang tinggi, Modal yang tidak harus bergantung kepada luar, dan dikarenakan keanekaragaman serta mudahnya keluar masuk usaha, tersebarnya UMKM di seluruh Indonesia tentu menjadi sebuah alasan UMKM dapat bertumbuh. Tetapi, sifat-sifatnya itu lah yang menjadi penyebab UMKM menjadi sulit untuk mengembangkan dirinya, yang mana bertumbuh tidak sama dengan berkembang. Lalu apa saja sih yang harus dilakukan untuk mengembangkan UMKM?
Untuk memulai pengembangan tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu apa saja masalah-masalah yang menyebabkan pengembangan menjadi tidak dapat terlaksana. Tentu ada banyak masalah-masalah yang terjadi di luar kendali, kebijakan misalnya. Oleh karena itu, yang dapat dikendalikan itu lah yang menjadi permasalahan utama atau yang dapat disebut sebagai permasalahan internal, yang termasuk:
1.Rendahnya kualitas sumber daya UMKM
2. Lemahnya jaringan usaha dan kemampuan penetrasi pasar
3. Masalah permodalan
4. Masalah teknologi
5. Organisasi dan manajemen
Dapat dilihat bahwa terdapat banyak permasalahan pengembangan UMKM yang terjadi secara mendasar, yang mana akan sulit dilakukan untuk sebuah bentuk usaha kecil dan menengah tanpa adanya intervensi pihak ketiga. Kecuali, masalah teknologi yang mana bukan merupakan sebuah masalah beberapa dekade lalu tetapi menjadi sebuah masalah sekarang. Mengapa demikian?
Kemajuan teknologi berjalan dengan sangat cepat, kita yang tidak ingin disebut sebagai orang yang “ketinggalan jaman” tentu harus mengikutinya. Hal yang sama juga dihadapi oleh usaha-usaha kecil dan menengah. Usaha-usaha tersebut tidak dapat bersaing dengan usaha-usaha yang besar dikarenakan sifat dasar mereka yang “ketinggalan jaman”. Proses produksi yang masih tradisional, manajemen yang masih tradisional, kurang atau tidak sama sekali diadakanya promosi adalah beberapa di antarnya. Untung saja di modul mini yang dibuat oleh Mahasiswa Universitas Diponegoro ini dijelaskan beberapa permasalahan dan solusi terkait digitalisasi usaha.
Gambar 2. Modul Mini Pengembangan, Digitalisasi, dan Pemberdayaan UMKM yang dibuat oleh Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro
Di dalam modul mini tersebut dijelaskan bahwa kurangnya penggunaan teknologi di dalam struktur usaha UMKM itu sendiri lah yang menjadi penghambat pengembangan usaha. Maka di dalam modul mini tersebut dijelaskan tentang betapa pentingnya sebuah brand dan bagaimana membuatnya, pentingnya logo untuk menarik perhatian calon pembeli, membuat sebuah packaging yang sesuai dengan identitas brand atau brand identity, bagaimana memberikan informasi yang akurat tentang produk yang ditawarkan melalui foto produk, dan bagaimana cara menggunakan dan memanfaatkan platform e-commerce untuk meningkatkan jangkauan usaha.
Tidak hanya itu, dilakukan pula sosialisasi secara online kepada beberapa pemilik usaha di Kelurahan Jangli yang mana akan meningkatkan pemahaman tentang materi yang disampaikan di modul mini serta adanya kesempatan untuk bertanya.
Gambar 3. Sosialisasi secara online yang diberikan oleh Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro mengenai pengembangan, digitalisasi, dan pemberdayaan UMKM
Program ini dilaksanakan demi meningkatkan pengetahuan akan teknologi dan bagaimana pemilik, pelaksana bahkan yang ingin memulai usaha dapat menggunakannya semaksimal mungkin. Pengetahuan yang didapatkan jika dimanfaatkan dengan benar tentu akan memberikan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, diharapkan dengan berjalannya program ini akan memberikan manfaat yang baik untuk kita semua.
Penulis: Tewku Ghilman Faza, S1 Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
DPL: Dr. Ir. Martini, M. Kes.