Makin Tak Terkendali, Mahasiswa KKN UNDIP Gelar Sosialisasi Waspada Hoax

Semarang (25/07/2021) – Seperti yang sudah kita ketahui, sampai detik ini kasus aktif Covid-19 di Indonesia masih belum bisa terkendali. Kejadian tersebut akhirnya mendorong Pemerintah Indonesia untuk melakukan upaya dan meresmikan kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali. Kebijakan PPKM ini diumumkan oleh Presiden Joko Widodo setelah ia mendapat masukan dari sejumlah pihak, antara lain berbagai menteri, ahli kesehatan, juga kepala daerah.

Kelurahan Srondol Wetan, salah satu Kelurahan yang berlokasi di Kota Semarang pun turut berdampak dari tingginya kasus Covid-19 ini. Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, jumlah masyarakat yang teridentifikasi positif Covid-19 di Kecamatan Banyumanik paling banyak berasal dari Kelurahan Srondol Wetan. Melihat kasus tersebut, Putrika Nayana selaku mahasiswa KKN Tim II UNDIP berinisiatif untuk membuat program sosialisasi terkait pencegahan dan penanganan virus Covid-19.

Gambar 1 : Koordinasi Kegiatan Sosialisasi dengan Pengurus RW 17 dan 18 Kelurahan Srondol Wetan

Tak hanya seorang diri, Putrika Nayana menjalankan program tersebut dengan ditemani oleh 4 orang lainnya yang merupakan anggota kelompok dari KKN Tim II UNDIP. Mereka juga bertugas menjalankan program kerja di RW 17 dan 18 Kelurahan Srondol Wetan. Materi yang akan disosialisasikan para mahasiswa tersebut meliputi ketentuan protokol kesehatan yang dianjurkan, pentingnya vaksinasi, alur pelaporan pasien Covid-19, waspada hoax, dan cara menjaga kesehatan mental selama pandemi. 

Materi yang akan dibawakan oleh Putrika Nayana ini fokus membahas mitos-mitos atau hoax yang beredar selama pandemi Covid-19. Hal ini dilatarbelakangi oleh data yang menyebutkan bahwa Kemenkominfo menemukan kurang lebih sebanyak 2.624 informasi salah mengenai Covid-19 dalam kurun waktu 23 Januari 2020 hingga 3 Maret 2021. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia tidak hanya berjuang menghadapi bahaya dari virus Covid-19, namun juga harus berjuang melawan bahaya soal informasi salah tersebut.

Gambar 2 : Salah Satu Materi Sosialisasi

Selain membahas tentang mitos yang beredar, dalam kegiatan sosialisasi tersebut mahasiswa juga mengedukasi masyarakat dengan meluruskan atau memberikan informasi yang benar mengenai hoax yang sudah beredar di masyarakat. Mahasiswa juga memberi informasi bagaimana cara cross check berita atau informasi yang beredar di masyarakat sehingga masyarakat bisa menilai apakah informasi yang mereka dapat tersebut sudah benar atau justru merupakan hoax.

Beruntungnya, kegiatan sosialisasi ini berjalan lancar dan mendapat respon positif dari masyarakat RW 17 dan RW 18. Sejumlah masyarakat pun turut aktif mengajukan pertanyaan. Dengan adanya kegiatan pengabdian sosialisasi ini, mahasiswa berharap dapat bermanfaat dan mengedukasi masyarakat dengan baik.

Ditulis oleh : Putrika Nayana Pradhanika (14040118130131), Ilmu Komunikasi, FISIP

DPL : Dr. Harjum Muharam, SE, ME