HAMPIR DUA TAHUN TANPA ADANYA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS?! BAGAIMANA KEADAAN ANAK-ANAK DESA JATINGALEH?

[KKN Tim II Universitas Diponegoro 2020/2021]

Penulis: Ardin Prasetya Kencana, Fakultas Ilmu Budaya, Program Studi S-1 Sastra Inggris

DPL:  Dr.Ir.Pinandoyo,.M.Si

Lokasi KKN: Lokasi KKN terletak pada RT. 01/ RW.08, Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah

#p2kknundip #lppmundip

Semarang- Jumat (23/07/2021) – Universitas Diponegoro (Undip) Semarang secara resmi menerjunkan KKN Tim II periode 2021 pada 1 Juli 2021. Dengan mengusung tema “Sinergi Perguruan Tinggi dalam Pemberdayaan Masyarakat di tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”.

Sustainable Development Goals atau yang disingkat menjadi SDGs merupakan kesepakatan 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ditetapkan pada tahun 2015 yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat global termasuk Indonesia. SDGs sebagai agenda pembangunan global sungguh sejalan dengan RPJMN dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari agenda pembangunan nasional. SDGs memiliki 17 pokok pembangunan yang akan dicapai hingga tahun 2030. Salah satu dari tujuan pokok adalah pembangunan Pendidikan yang layak dan setara hingga ahir hayat.

Ardin Prasetya Kencana (21) seorang mahasiswa Sastra Inggris Undip, melaksanakan salah satu program yang tercantum dalam SDGs, yaitu terwujudnya pendidikan yang berkualitas. Dalam pelaksanaannya, dilakukan dengan cara pembagian alat edukasi masa kini disertai pembagian hadiah secara berkala sebagai bentuk apresiasi perkembangan pembelajaran anak. Berdasarkan wawancara yang sudah dilakukan, anak-anak RT 01 RW 08 Jatingaleh sudah hampir dua tahun tidak mendapatkan pengajaran Bahasa Inggris dari pihak sekolah. Sekolah secara online membuat adanya batasan dalam pengajaran ilmu pengetahuan. Mereka juga sudah mulai merasa tabu dengan pembelajaran Bahasa Inggris karena jarak waktu yang bisa dibilang sudah terlalu lama. Oleh karena itu, diadakannya pembagian alat edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan semangat anak serta motivasi belajar menggunakan alat edukasi yang lebih menarik. Alat edukasi yang memiliki fungsi sama seperti gadget ini menjadikan anak lebih tertarik dalam mempelajari Bahasa Inggris. Ketertarikan anak terhadap alat ini membuat anak berusaha untuk mempelajari setiap kata yang tertera. Dalam berkontribusi dengan penerapan program tersebut, dilakukan pemantauan secara berkala yang disertai dengan pemberian hadiah sebagai bentuk apresiasi semangat anak. Berdasarkan wawancara yang sudah dilakukan, pihak orang tua merasa sangat senang dengan program ini. Dikatakan bahwa selain membantu dalam mempelajari Bahasa Inggris, Anak-anak menjadi memiliki semangat belajar yang lebih dari sebelumnya.

Diskusi dan kesan orang tua terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Alat edukasi Bahasa Inggris bernama Playpad yang dibagikan. Alat ini memiliki fungsi yang sama seperti gadget dimana dapat mengeluarkan suara dalam dua bahasa.
Antusiasme anak-anak dalam mempelajari Bahasa Inggris menggunakan alat masa kini.
Foto bersama setelah alat edukasi dibagikan.

Pemantauan perkembangan pembelajaran anak dilakukan secara berkala. Selain untuk menghindari bahaya COVID-19 hal ini juga ditujukan agar anak tidak mudah bosan dalam belajar. Selain itu dobuatnya kelompok belajar secara online difungsikan untuk tempat anak bertanya dan berkeluh kesah tentang kegiatan sekolah yang mereka jalani. Tidak jarang dari mereka memita saran dan masukan untuk pemecahan masalah dalam pembelajaran.

Antusiasme anak dalam belajar Bahasa Inggris sangatlah tinggi, terlihat dari bagaimana anak selalu menanyakan kapan bila waktu pembelajaran secara langsung. Hal ini tentu saja membuat saya merasa senang dan ingin memberikan yang terbaik untuk mereka. Untuk mengapresiasi semangat anak, maka dibagikan hadiah. Hadiah ini berupa satu set alat tulis.

Dalam minggu selanjutnya, dilakukan pemantauan perkembangan belajar anak secara langusung. Anak-anak sangat senang dan bersemangat, beberapa dari mereka sudah mulai bisa menghafal kosa kata baru dan percakapan dalam Bahasa Inggris. Selain itu, mereka juga sudah mulai banyak bertanya tentang hal-hal yang mereka belum mengetahui. Pertanyaan seperti bagaimana cara mengucapkan “Whale”, “Octopus”, “Shrimp” dengan benar. Mereka juga berusaha untuk melakukan conversation dalam Bahasa Inggris. Selanjutnya, dilakukan pembagian soal Latihan untuk melatih daya ingat anak.

Latihan soal yang dibagikan

Dalam mengerjakan soal, anak-anak selalu bertanya apakah jawaban yang mereka tulis benar atau tidak. Mereka dengan semangat menyelesaikan Latihan soal yang dibagikan. Setelah selesai mengerjakan, mereka diberi hadiah berupa alat tulis dan susu sebagai bentuk apresiasi semangat belajar anak.

Pembagian hadiah sebagai bentuk apresiasi semangat belajar anak.

Dengan program ini diharapkan dapat membantu perkembangan belajar anak. Sekolah secara online yang belum diketahui berahir hingga kapan ini sesungguhnya menjadi ke khawatiran tersendiri bagi orang tua. Pihak orang tua merasa pembelajaran secara online tidak berjalan secara maksimal dan kondusif. Terkadang anak-anak merasa Lelah dan bosan. Dari program ini, para orang tua berharap agar anak-anak mereka memiliki semangat belajar yang lebih dari sebelumnya dan memotofasi semangat belajar mereka. Untuk pemantauan lebih lanjut akan di pantau melalui grup belajar yang sudah dibuat sebelumnya.

Sebagai ucapan terimaksih, anak-anak mempersembahkan tarian Manuk Dadali. Walaupun sederhana namun hal ini melambangkan bahwa anak-anak sanagt menghargai setiap hal yang saya lakukan. Tarian yang berdurasi tiga menit ini dibawakan oleh dua orang anak. Yang pertama bernama Reva dan yang kedua bernama Zalfa. Mereka berdua membawakan tarian dengan riang gembira.

Tarian Manuk Dadali sebagai bentuk terimakasih dan kreativitas anak.

Penulis: Ardin Prasetya Kencana

Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Pinandoyo., M.Si

Lokasi KKN: Kelurahan Jatingaleh, RT 01/ RW 08, Kecamatan Candisari, Kota Semarang