Solusi Masalah Keuangan Pada UMKM Dikala Pandemi
Semarang, (3/08/2021) – Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara dinilai penting. UMKM memiliki kontribusi besar dan krusial bagi perekonomian Indonesia. Untuk mengembangkan suatu UMKM merupakan hal yang tidak mudah. Ada berbagai strategi yang perlu dilakukan agar usaha yang dirintis bisa berkembang dan sukses. Salah satu cara yang harus dilakukan pengusaha adalah dengan pengelolaan keuangan usaha dengan baik.
Namun ada beberapa masalah keuangan yang sering dihadapi oleh pelaku usaha UMKM. Apa saja masalah tersebut?
1.Tanpa Rencana Anggaran
Masalah keuangan UMKM yang pertama dan sering terjadi adalah para pelaku usaha tidak membuat rencana anggaran yang matang. Perlu diketahui, meskipun usaha yang dijalankan dalam skala kecil, rencana anggaran ini tetaplah dibutuhkan. Beberapa poin yang harus ada di dalam rencana anggaran antara lain modal usaha yang dimiliki, biaya operasional, biaya promosi, biaya kewajiban dan biaya-biaya lainnya tergantung dari jenis usaha yang akan kamu jalani.
2. Tidak Ada Laporan Keuangan
Melalui laporan keuangan pelaku usaha UMKM bisa melihat seberapa banyak modal yang telah dikeluarkan, seberapa banyak keuntungan yang didapatkan dan juga informasi-informasi lain yang berguna untuk mengatur strategi bisnis ke depan.
Meskipun laporan keuangan memiliki fungsi yang penting, tapi sayangnya masih banyak UMKM yang mengabaikan laporan keuangan. Sebagian dari mereka berpikir melakukan pencatatan pengeluaran dan pemasukan saja sudah cukup. Tapi sebenarnya, laporan keuangan memuat informasi lebih banyak dari sekedar uang masuk dan uang keluar.
3. Pembukuan Konvensional
Di jaman serba canggih seperti sekarang, sudah bukan lagi waktunya untuk melakukan pembukuan di buku besar yang digaris-garis hingga membentuk table. Karena selain memakan waktu yang cukup lama, pelaku usaha juga akan kesulitan untuk melihat pencatatan dari tahun yang sudah lama berlalu.
Pelaku usaha UMKM bisa membuat pembukuan dengan menggunakan teknologi yang sudah ada misalnya saja Microsoft excel, ataupun menggunakan aplikasi keuangan seperti Buku Kas.
4. Pengelolaan Stok Barang yang Salah
Masalah keuangan UMKM bisa juga terjadi apabila stok barang tidak dikelola dengan baik. Hal terburuk yang bisa terjadi akibat pengelolaan barang yang kurang tepat adalah barang yang rusak dan tidak dapat dijual atau hilang.
Masalah-masalah diatas diperparah saat masa pandemi, banyak UMKM yang terdampak Covid-19 sampai harus gulung tikar. Agar dapat bertahan di masa pandemi ini diperlukan solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Untuk itu, salah satu mahasiswa KKN Undip membuat modul yang berjudul “Pentingnya Pembukuan Untuk UMKM” yang berisi tentang apa itu pembukuan hingga langkah-langkah apa saja agar pembukuan dilakukan secara benar.
Edukasi pembukuan UMKM yang dilakukan Hananta Awang Budiman (21) ini menargetkan para pelaku UMKM di Banyumanik, Semarang khususnya pelaku usaha UMKM di RW 02 Kelurahan Padangsari. Proses edukasinya sendiri dilakukan dengan menjelaskan kepada pelaku usaha UMKM satu per satu dan membagikan modul pembelajaran kepada UMKM.
Dengan kegiatan ini, diharapkan kedepannya para pelaku UMKM dapat lebih sadar tentang pentingnya pembukuan untuk usaha mereka. Selain itu juga diharapkan para pelaku usaha UMKM bisa lebih lengkap dan tepat saat melakukan pembukuan keuangan usaha mereka.
Penulis: Hananta Awang Budiman, Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Uniersitas Diponegoro
DPL: Irawati, S. H., M. H