Bingung Kelola Sampah, Mahasiswa Undip Persiapkan Booklet Untuk Edukasi Warga
Reportase 5 –Di tahun 2020, timbulan sampah nasional menyentuh angka 34.168.169,42 ton. Angka yang besar bukan? Sebagian besar sampah tersebut adalah sampah sisa makanan dengan persentase mencapai 39,77%. Dari angka timbulan sampah per tahun 2020, Kabupaten Rembang menyumbang 0,25% dengan angka 86.905,62 ton. Artinya, Desa Banggi yang terletak di Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang turut serta menyumbang angka timbulan sampah di Kabupaten Rembang.
Pasar Mbrumbung yang menjadi ikon desa tersebut, masih bermasalah dengan pengelolaan sampahnya. “Di Pasar Mbrumbung sampah memang belum terkelola dengan baik. Belum ada pemisahan antara sampah organik dan non-organik. Semuanya jadi satu, tempatnya sendiri ada pembuangannya di Mbrumbung 1 bagian belakang,” tutur Pak Samidi, selaku tim manajemen Pasar Mbrumbung, saat melakukan diskusi dengan tim KKN kami Rabu (07/07).
Menurut penuturan dari kepala dukuh, kebanyakan sampah rumah tangga pengelolaannya hanya dibakar yang menyebabkan pencemaran udara. “Di sekitar sini, ndak ada mbak tempat pembuangan sampah yang barengan gitu. Kebanyakan ya kami mengelolanya di pekarangan belakang rumah atau kebun dengan cara dibakar,” ucap Pak Kirno, selaku Kepala Dukuh Petak saat ditemui di kediamannya Jumat (02/07).
Dengan permasalahan di atas, pelaksanaan program ke dua saya mengangkat tema “Edukasi Pemanfaatan Limbah Menjadi Produk Bernilai Guna Maupun Jual.” Untuk mendukung kegiatan tersebut dibuat booklet agar warga mudah memahami apa yang disampaikan saat edukasi nanti. Informasi dari booklet sendiri berasal dari website Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) dan hasil wawancara via online dengan salah satu pegiat bisnis daur ulang limbah. Diharapkan nantinya isi booklet tersebut bisa diterapkan warga dan bermanfaat dengan baik.
Diah Ramadhanti Safitri Program Studi Administrasi Bisnis
KKN Undip Tim II Tahun 2020/2021 DPL Ir. Sutrisno, M.P.