MAHASISWA KKN TIM II UNDIP BERIKAN EDUKASi PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA MENJADI PUPUK KOMPOS.

Semarang (31/7), Limbah menjadi salah satu permasalahan besar perkotaan yang perlu diatasi. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, timbulan sampah nasional pada tahun 2020 dapat mencapai 34,1 Juta ton/tahun dan sampah rumah tangga dapat mencapai 37,4 %, yang terbesar dari pada sumber lain sampah. Sampah organik rumah tangga seperti sisa – sisa potongan sayur mayur dan buah buahan, serta sisa – sisa kayu dan daun menjadi jenis sampah terbanyak sehingga perlu diolah agar tidak menimbulkan permasalah di masa yang akan datang.

 Contoh pengolahan sampah organik rumah tangga yang dapat di terapakan dalam lingkup wilayah RT adalah menjadikan sampah organik menjadi pupuk kompos. Pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos membutuhkan sebuah alat yaitu komposter.

Mahasiswa Universitas Diponegoro, Luqman Kusumo Adhie, yang sedang melakukan kegiatan KKN di wilayah Kalibanteng Kidul berinisiatif untuk memberikan Komposter dan memberikan edukasi cara pengolahan limbah organik rumah tangga. Komposter yang berbentuk ember ini dapat di letakkan pada setiap rumah, sehingga dapat diharapkan setiap rumah memiliki komposter. Komposter yang dapat dijadikan contoh diserahkan kepada Ketua RT. 04/RW. 04, Bapak Suhartono. “Pemberian Komposter ini sangat berguna sehingga dapat dijadikan sebagai contoh dan memberikan kesadaran akan pengolahan limbah organik rumah tangga” ucap Bapak Suhartono seusai pemberian contoh komposter.

Sesuai dengan perkataan dari Bapak Suhartono, adanya edukasi tentang pengolahan limbah organik rumah tangga ini akan menimbulkan kesadaran masyarakat tentang permasalahan limbah yang masih ada di sekitar lingkungan.

DPL : Heri Sugito, S. Si., M. Sc.

Mahasiswa : Luqman Kusumo Adhie