KESEHATAN MENTAL MEROSOT SAAT PANDEMI, MAHASISWA KKN UNDIP AJAK PEMUDA UNTUK MENINGKATKANNYA DENGAN “SEHAT JIWA DI TENGAH PANDEMI”

Kabupaten Magelang – (04/08) Seperti yang telah kita ketahui dan alami bersama, bahwa pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh bagian dunia, termasuk Indonesia, menyebabkan terjadinya banyak sekali perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi ini dapat memengaruhi kesehatan mental yang mengalaminya. Berdasarkan data swaperiksa yang dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia terhadap 4010 responden, hasilnya menunjukkan sebanyak 64,8% responden mengalami masalah psikologis termasuk gangguan kecemasan (65%), trauma (75%), dan bahkan depresi (62%). Berdasarkan pemeriksaan ini, kelompok usia yang mengalami masalah psikologis terbanyak adalah kelompok usia 17-29 tahun. Berbagai hal dapat mendasari masalah psikologis yang terjadi, seperti pembatasan berbagai kegiatan, peningkatan beban kerja dan pendidikan, resesi ekonomi, ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan terhadap pandemi, peningkatan stressor, dan lain-lain. Hal ini tak terkecuali juga terjadi di lingkungan Pondok Pesantren Irsyadul Mubtadiin yang terletak di Dusun Tempursari, RT 03/RW 07, Desa Tempurejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang yang santriwan dan santriwatinya merupakan kelompok usia remaja sampai dewasa muda. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, tidak sedikit santriwan dan santriwati yang mengalami peningkatan stress di saat pandemi ini. Akan tetapi banyak dari mereka yang tidak menyadarinya atau tidak mengatasinya. Maka dari itu, mahasiswa KKN Undip tergerak untuk mengajak dan memberikan informasi mengenai pentingnya kesehatan mental di tengah pandemi.

Booklet “Sehat Jiwa di Tengah Pandemi”
Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan dilakukan di Pondok Pesantren Irsyadul Mubtadiin dan setiap partisipan yang terdiri dari santriwan-santriwati pondok pesantren tersebut diberi kit yang berisi booklet dan selembar kertas. Materi yang diberikan berjudul “Sehat Jiwa di Tengah Pandemi” yang di dalamnya berisi mengenai dampak pandemi terhadap kesehatan mental, pentingnya kesehatan mental, manajemen stress, tips-tips meningkatkan dan menjaga kesehatan mental di tengah pandemi, dan beberapa praktik yang merupakan beberapa cara untuk mengekspresikan perasaan dan emosi. Penyampaian materi dilakukan secara interaktif dan santai sehingga partisipan dapat menyerap materi dengan baik. Di akhir sesi penyampaian materi, dilakukan satu praktik yang tertulis di dalam materi yaitu “Luapkan Amarahmu” dimana kegiatan ini berupa menuliskan di kertas ketakutan yang dialami ataupun hal-hal yang membuat sedih/marah/tertekan/kecewa, baik terhadap orang lain maupun diri sendiri. Kemudian kertas tersebut dirusak dengan cara yang disuka lalu dibuang. Kegiatan ini merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melampiaskan atau mengeluarkan emosi negatif dan diharapkan seseorang yang melakukannya dapat merasa lebih baik atau lebih lega.

Dari kegiatan sosialisasi ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental dapat meningkat sehingga dapat dicapai kesehatan yang menyeluruh.

Reporter: Najla Chizqiya L. S. (Fak. Kedokteran/Kedokteran Umum/22010118120050) Editor: Yanuar Yoga Prasetyawan, M.Hum