KELAS BASIC ENGLISH ASIK UNTUK ANAK–ANAK DESA BRINGIN

Bringin (6/8) “Di sekolah ada Bahasa Inggris tapi aku tetap ngga paham karena sekolahnya online,” tutur seorang anak di Dusun Krajan, Bringin. Permasalahan serupa seringkali terjadi hampir di semua mata pelajaran karena kurang maksimalnya pembelajaran daring. Terkadang guru hanya meminta murid membaca materi lalu memberi mereka soal. Metode seperti ini tentunya sulit diikuti oleh anak SD karena mereka membutuhkan bimbingan lebih yang bukan hanya sekedar diminta membaca materi. Terlebih untuk mata pelajaran yang baru saja mereka dapatkan dan tergolong asing, yaitu Bahasa Inggris.

Dengan adanya permasalahan tersebut, Dinar, satu-satunya mahasiswa KKN Desa Bringin mengadakan kelas Basic English atau edukasi Bahasa Inggris dasar untuk anak usia SD. Karena ada cukup banyak anak yang berminat mengikuti kelas tersebut, maka kelas diadakan sebanyak dua kali dengan sistem offline-online dan dibagi menjadi dua kelompok belajar. Masing-masing kelompok belajar terdiri atas tiga orang anak yang disesuaikan dengan umur mereka untuk kelas offline.

Sedangkan, kelas yang diadakan secara online lebih mempertimbangkan fasilitas yang dimiliki masing-masing anak yaitu gadget dan aplikasi penunjang yaitu Zoom yang memungkinkan untuk digunakan mengikuti kelas online. Sehingga hanya ada tiga anak dari kelompok belajar yang mengikuti kelas Basic English secara online. Kegiatan ini dilakukan dalam jangka waktu 2 hari (31 Juli dan 1 Agustus 2021) di rumah mahasiswa KKN.

Materi yang diajarkan mengacu pada silabus Bahasa Inggris kelas 4-6 SD dan diambil yang paling umum dan sekiranya mudah dipahami oleh anak-anak dengan umur dan daya tangkap yang tentunya berbeda-beda. Greetings and introduction, alphabet, numbers dan short story atau cerita pendek dwi bahasa adalah materi yang disampaikan pada kelas Basic English ini. Materi tersebut dituangkan dalam bentuk power point yang cantik sehingga anak-anak tertarik untuk menyimak.

Short story atau cerita pendek yang digunakan juga berkaitan dengan hewan dan benda yang mereka tau seperti kisah The Mouse Deer and Snaill, The Mouse and Bell Necklace dan The Story of The Sun.  Sebagai hiburan, film kartun pendek juga diputar sehingga anak tidak merasa bosan hanya belajar materi saja. Film tersebut berbahasa Inggris dengan subtitle Bahasa Indonesia. Pembelajaran dilakukan dengan menyimak materi, diberikan contoh-contohnya lalu diaplikasikan dengan dipraktekkan antar anak.

Anak-anak cukup tertarik dan penasaran untuk belajar Bahasa Inggris yang notabene baru mereka kenal. Mereka beberapa kali menyebutkan meme “tak bisa bahasa enggres” untuk bercanda sekaligus motivasi agar mereka bisa mengerti Bahasa Inggris. Mereka juga dengan semangat latihan mengucapkan kata, huruf atau angka yang telah diajarkan. Setelah kelas berakhir, anak-anak diberi bingkisan berupa snack dan susu sebagai apresiasi karena mereka mau dan mampu mengikuti kelas Bahasa Inggris dasar dengan sangat baik.

Penulis : Dinar Ayu Rahmawati – Sastra Inggris 2018

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Suryanti, Mpi

Lokasi KKN : Desa Bringin, Kec. Bringin, Kab. Semarang