Kreatif! Mahasiswa KKN Undip Ajak Warga Jurang Belimbing Manfaatkan Limbah Minyak Jelantah menjadi Pembersih Lantai

Semarang (04/08) – Masyarakat kerap kali menggunakan minyak berulang hingga menjadi minyak jelantah tanpa dibarengi pertimbangan bahwa kesehatan pengkonsumsi jelas akan terganggu. Mengutip pernyataan Deputi III Badan Pengawas Obat dan Makanan, Reni Indriani, “Data penyakit tidak menular dari Riskesdas 2013 dibanding Riskesdas 2018 mengalamin peningkatan, jangan-jangan mungkin akibat selain jenis makanannya tetapi juga bahan makanan yang tidak dijamin keamanannya”

Selain masih menjadi konsumsi, pengetahuan warga mengenai pengelolaan limbah dari sisa minyak penggorengan ini masih sangat minim. Pasalnya, mereka cenderung membuang limbah minyak jelantah sembarangan dengan meniadakan pengelolaan yang tepat sebelumnya. Perilaku ini dipastikaan akan membahayakan ekosistem yang menempati permukaan tersebut jika terkontaminasi.

“Minyak jelantah tidak hanya bisa menyumbat saluran air kita yang dimana sistem drainase kita akan tersumbat, tetapi juga mengganggu atau mencemari lingkungan” ucap Anton Witono selaku penggagas Jelantah4Change.

Rendahnya wawasan warga mengenai pengelolaan limbah minyak jelantah mendorong mahasiswa KKN Undip untuk mengajak warga dalam memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi pembersih lantai. Demonstrasi diberikan kepada warga melalui Webinar yang diadakan pada 4 Agustus 2021. Rangkaian pembuatan pembersih lantai dari minyak jelantah dipertunjukkan kepada warga yang hadir, mulai dari proses peletakkan arang, penyaringan dengan baju bekas, pencampuran dengan NaOH dan arpus, lalu pewangi dan pewarna. Setelah itu, saat sesi tanya jawab dipersilahkan, terdapat beberpa pertanyaan yang diajukan oleh warga terkait proses pembuatan.

Kegiatan dilanjutkan dengan membagikan pembersih lantai dari minyak jelantah, yang dinamai “MIPEL” dengan sekaligus memberikan brosur kepada sasaran dari program kegiatan ini yaitu Ibu-ibu warga Jurang Belimbing, Kecamatan Tembalang, Kelurahan Tembalang, Semarang.

Pembagian “MIPEL”, Pembersih Lantai dari Minyak Jelantah dan Brosur kepada Warga

Penjelasan singkat terkait alat dan bahan, prosedur pembuatan dan penyimpanan serta keuntungan produk disampaikan kepada warga. Antusiasme warga terlihat jelas saat “MIPEL” dibagikan, “Ini dari minyak jelantah, Mbak? Bisa jernih ya, wangi juga ini, Mbak” ujar Ibu Kepala RT (51) saat ditemui di kediamannya. Salah satu warga, Ibu Wati (49) juga mengatakan, “Ini warna pembersih lantainya bagus ya, Mbak. Ndak kotor ini, bisa ya minyak jelantah diubah menjadi seperti ini”

Sosialisasi Prosedur Pembuatan Pembersih Lantai dari Minyak Jelantah kepada Warga

Dengan diberikannya alternatif dari pengelolaan minyak jelantah, diharapkan warga RT 01/RW 04 Desa Jurang Blimbing, Kecamatan Tembalang dapat memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi pembersih lantai seperti demonstrasi yang telah diberikan guna mengurangi tingkat pencemaran dari pembuangan minyak jelantah tanpa pengelolaan.

Penulis             : Dinda Khairunnisa (Biologi 2018)

DPL                 : Abdi Sukmono, ST., MT.