Bahaya! Barang Sehari-Hari Ini Susah Diuraikan, Yuk, Ganti Dengan Barang-Barang Berikut!

Semarang (5/8/21) Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan Keberlanjutan poin ke 14 menjelaskan tentang Kehidupan Bawah Laut dan menargetkan pada tahun 2025, mencegah dan mengurangi semua jenis pencemaran laut, khususnya dari kegiatan berbasis lahan, termasuk sampah laut dan polusi nutrisi. Lalu, bagaimana cara mencegah pencemaran laut?

Belakangan ini, terdapat permasalahan Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik kedua terbesar di dunia. Hal ini tak hanya mencemari lingkungan dan menimbulkan bau tak sedap, tetapi juga dapat membunuh hewan laut serta merusak ekosistem laut. Kerusakan ekosistem laut akan berdampak pada manusia akibat rantai makanan apabila mengonsumsi produk perikanan yang tercemar sampah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi isu ini adalah penegasan dalam pelarangan penggunaan plastik sekali pakai, dan menggantinya dengan menggunakan bahan yang dapat dipakai kembali (reusable) dan dapat diuraikan.

Video edukasi barang ramah lingkungan yang terunggah pada kanal Youtube Cenna (26/7)
Salah satu contoh barang ramah lingkungan pada video edukasi

Cenna (20), salah satu mahasiswa KKN Tim II dari Ilmu Kelautan FPIK Universitas Diponegoro melihat kondisi ini dan menginisiasi edukasi kepada masyarakat tentang bahaya sampah plastik sehari-hari dan menjelaskan barang-barang alternatif ramah lingkungan dalam skala rumah tangga. Beberapa diantaranya adalah barang yang sering dipakai sehari-hari seperti sedotan, tas belanja, hingga spons cuci piring. Edukasi ini dilakukan dengan pembuatan video materi yang terunggah pada kanal Youtube ‘Cenna’ dan disosialisasikan pada Ibu-Ibu PKK Desa Batursari, Pucangjajar Timur RW XXI, Kec. Mranggen, Kab. Demak.

Program ini dilaksanakan pada Senin (2/8) melalui media sosial Whatsapp, dan diawasi oleh dosen pembimbing KKN Ibu Dyah Wijaningsih, SH, MH. Akhir kata, saya ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing, teman-teman kelompok KKN Tim II Universitas Diponegoro, dan tentunya masyarakat Desa Batursari RW XXI yang telah antusias dalam pelaksanaan program KKN ini.

Sosialisasi melalui Grup Whatsapp “Lapak Berkah Halal” Warga Desa Batursari RW XXI pada Senin (2/8)