Mahasiswa Undip Mengajarkan Pentingnya Bela Negara dan Wawasan Nusantara Melalui Permainan Kuis Q&A Shuffle Card di Mushalla Nurul Huda, Banyubiru

Banyubiru (06 Agustus 2021) – Pandemi Covid-19 berpengaruh ke berbagai sektor termasuk pendidikan yang layak untuk anak-anak. Sekolah yang diliburkan selama lebih dari satu tahun membuat anak-anak lupa materi yang diajarkan saat sekolah. Metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru saat ini melalui daring, dengan cara mengirimkan tugas ke grup Whatsapp dan murid mengumpulkan tugas dengan minim pemahaman. Ironis, keadaan serba sulit ini mempengaruhi hampir semua orang dalam setiap aspek kehidupannya, siswa yang tidak sepenuhnya belajar, guru yang harus memutar otak metode pembelajaran, dan orang tua yang harus membantu tugas anaknya dengan stok kesabaran penuh.
Di sisi lain, di sudut Kabupaten Semarang tepatnya di Desa Banyubiru, Ibu Tari berusaha untuk mengajar anak-anak di lingkungan RT 03 RW 01 Dusun Krajan, Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang secara tatap muka dengan jumlah terbatas. Harapan beliau, sisi religi anak-anak tetap hidup dan terisi di tengah pandemi. Beberapa kali setiap kasus Covid-19 naik di wilayah tersebut, Ketua RT 03, Bapak Anshori mengeluarkan kebijakan untuk memberhentikan sementara kegiatan mengaji di surau kecil tersebut. “Biar aman Mbak, anak-anak ini kan termasuk kelompok yang rentan. Nanti kalau udah membaik keadaannya, kita pasti mengarahkan untuk mengaji kembali di musholla itu. Jaman sekarang, semangat anak untuk tetap mengaji harus kita jaga terus, kan, Mbak?” pungkas beliau di sela-sela diskusi sebelum program kerja dilakukan.
Namun, Ibu Tari selaku Ustadzah di TPA tersebut hanya mengajar baca Al-Quran saja. Sehingga Lina Nur Khofifah mahasiswa Hubungan Internasional Undip yang sedang melaksanakan KKN di Banyubiru berinisiatif untuk mengajar anak-anak yang berkaitan dengan materi sekolah yang tidak diajarkan di TPA tersebut. Program kerja tersebut berkaitan dengan poin SDGs yaitu pendidikan yang merata. Tentu, dalam melaksanakan program tersebut Lina telah melakukan serangkaian diskusi dengan pemangku kepentingan di Banyubiru, yakni Ketua RW 01, ketua RT 03, serta Ibu Tari dan Ibu Tini untuk mendapatkan perizinan serta menerima berbagai masukan yang membangun.
Antusias anak-anak saat menerima kehadiran mahasiswa KKN di tengah mereka betul-betul menyulut semangat setiap orang yang hadir di surau kecil bernama Nurul Huda tersebut. Sebanyak empat kali pertemuan dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Empat pertemuan tersebut diisi dengan materi yang berbeda yang disampaikan oleh empat mahasiswa KKN termasuk Lina. Lina menyampaikan materi pada Selasa (03/08) lalu, ia menyampaikan materi terkait bela negara, wawasan nusantara, dan sikap antiterorisme pada anak-anak.
Tampaknya, anak-anak berlomba untuk menjawab setiap pertanyaan yang Lina lontarkan. Mereka mencoba untuk refresh pengetahuan umum mereka terkait Indonesia yang mereka dapatkan saat sekolah tatap muka sebelum pandemi. Lina pun juga menerapkan permainan Q&A Shuffle Card dengan metode kuis yang terbagi ke dalam dua kelompok. Setiap kelompok tersebut akan mendapatkan masing-masing 9 kartu yang memuat pertanyaan dan jawaban yang berbeda. Anak-anak dengan semangat penuh saling melempar pertanyaan kepada tim lawan, kemudian permainan tersebut berakhir seri dan sama-sama mendapatkan hadiah berupa jajanan sehat dan susu kotak dari Lina. Kegiatan tersebut membuat Lina menyadari bahwa anak-anak sangat merindukan sekolah tatap muka dan segera bertemu dengannya. Selain itu, dari kegiatan tersebut Lina juga mengetahui bahwa pengetahuan anak-anak di TPA tersebut termasuk bagus mengenai tanah air mereka.

Nama Mahasiswa: Lina Nur Khofifah
DPL : Agus Naryoso, S.Sos, M.Si