ANGKA KASUS COVID-19 MELONJAK TINGGI! MAHASISWA KKN UNDIP MELAKUKAN EDUKASI BAHAYANYA VIRUS COVID-19 DAN BANGKITKAN PENERAPAN GERAKAN 5M
Magelang (04/08/2021) – Pandemi covid-19 masih menjadi permasalahan yang tak kunjung ada solusinya. Lonjakan angka kasus covid-19 yang tinggi menyebabkan berbagai daerah yang ada di Indonesia perlahan masuk ke dalam wilayah zona merah covid-19. Dilansir dari http://beritamagelang.id/infografis/infografis-covid-19-sabtu-24-juli-2021 bahwa Kabupaten Magelang telah ditetapkan statusnya menjadi zona merah dengan total kasus covid-19 sebesar 19.896 yang terdiri dari 2.614 dirawat/isolasi mandiri, 16.519 sembuh dan 763 meninggal dunia (24/07). Hal ini disebabkan masih banyak warga yang beraktifitas di luar rumah dan melanggar protokol kesehatan dan aparat pemerintah yang kurang tegas dalam menindaklanjuti hal tersebut meski pemerintah pusat dan pemerintah daerah Kabupaten Magelang telah mengeluarkan aturan atau kebijakan dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19.Selain itu, muncul varian baru covid-19 yang membuat lonjakan kasus covid-19 semakin tak terkendali.
Shania Scheilla Sherina (21) yang merupakan salah satu mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2020/2021 berinisiatif untuk membuat program KKN yang berjudul “Edukasi bahayanya virus Covid-19 dan pentingnya penerapan kebijakan 5M sebagai strategi meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak tertular Virus Covid-19” di Dusun Brongsongan, Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Program ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2021. Sasaran dari pelaksanaan program ini adalah seluruh warga Dusun Brongsongan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan pengetahuan warga agar dengan ancaman wabah virus covid-19 dan mulai menerapkan gerakan 5M sebagai upaya menaati protocol kesehatan.
Edukasi Bahaya Covid-19 dan Pentingnya Penerapan 5M pada Masa Pandemi Covid-19
Sosialiasi dilakukan dalam bentuk video edukasi yang di upload pada akun youtube pribadi mahasiswa kkn ini dan sebarkan pada WhatsApp Group Warga Dusun Brongsongan. Video edukasi ini dibagi menjadi 2 pokok pembahasan, yaitu :
1. Bahaya Covid-19
Pokok pembahasan ini berisi penjelasan umum mengenai virus covid-19, gejala virus covid-19, penyebaran virus covid-19 dan 3 varian baru covid-19 yang masuk ke Indonesia seperti varian alpha, beta dan delta. Pokok pembahasan ini diperlihatkan dengan sebuah teks dan gambar di dalam powerpoint yang direkam untuk memunculkan sebuah video.
2. Gerakan 5M
Pokok pembahasan Gerakan 5M didasarkan pada Pedoman dan Pencegahan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) yang dikeluarkan oleh Kemenkes yang diterbitkan pada bulan Juli 2020. Gerakan 5M ini saya rangkum dengan luaran poster dan tentunya video yang berisi perilaku melanggar protokol kesehatan dan penerapan gerakan 5M secara nyata (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas).

Kegiatan sosialisasi pelaksanaan KKN TIM II Undip dilakukan dengan 2 cara secara online/daring dan offline karena bertepatan PPKM Jawa Bali Level 3 di wilayah Kabupaten Magelang yang merupakan kebijakan pemerintah Indonesia untuk memutus rantai penyebaran covid-19 dengan membatasi segala sektor kegiatan. Oleh karena itu, Kegiatan sosialisasi ini lebih banyak dilakukan secara online melalui media social berupa youtube dan WhatsApp Group Warga Dusun Brongsongan sedangkan kegiatan offline hanya dilakukan dengan penempelan atau pemberian poster terkait Gerakan 5M dan pemberian sabun cuci tangan beserta isi ulangnya kepada perwakilan masyarakat Dusun Brongsongan untuk menghindari adanya kerumunan. Perwakilan masyarakat ini diambil dari setiap RT di Dusun Brongsongan. RT 01 diberikan kepada Bu Sutarmi dengan pertimbangan beliau mempunyai warung sembako yang biasanya banyak warga yang membeli kesana, RT 02 diberikan kepada Pak Soko sebagai ketua rt setempat, RT 03 diberikan untuk Masjid al-ikhlas yang diwakili oleh Pak Komari dan yang terakhir RT 04 diberikan kepada Kepala Dusun Brongsongan yaitu Pak Sapto.

Kegiatan sosialisasi ini disambut baik oleh masyarakat ataupun pemerintah desa karena program ini membuat masyarakat memiliki kesadaran untuk memutus rantai penularan virus covid-19 agar tidak menimbulkan sumber penularan baru.
Penulis : Shania Scheilla Sherina (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing Lapangan: dr. Rani Tiyas Budiyanti, M. H.