Solusi cerdas menyukseskan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan)
Meskipun sudah satu tahun berlalu semenjak pandemi COVID-19 meruak, ternyata masih sangat banyak masyarakat yang menganggap remeh akan kebersihan dan Kesehatan diri masing-masing individu. Banyak dari masyarakat yang masih tidak mematuhi aturan 3M yaitu Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Mungkin untuk mengunakan masker dan menjaga jarak, masyarakat tentu bisa melakukannya dengan mudah. Namun, untuk mencuci tangan, masyarakat masih tidak menghiraukannya dan beralasan bahwa itu mempersulit dan tidak efektif dikarenakannya tidak semua tempat menyediakan tempat untuk cuci tangan. Meskipun tersedia, itupun masih diragukan dengan adanya kita harus berinteraksi kuman dan virus secara tidak langsung melalui keran air saat hendak menyalakan dan mematikannya. Maka dari itu, Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang Bernama Naufal Ibnu Aziz memberikan solusi untuk permasalahan terkait penerapan 3M dalam hal mencuci tangan.
Mahasiswa Bernama Naufal Ibnu Aziz atau yang lebih sering di panggil Aziz, memberikan solusi terkait permasalahan simple namun berdampak besar disaat pandemi COVID-19. Ia membuat sebuah alat untuk mencuci tangan namun untuk mengeluarkan airnya kita tidak membutuhkan sebuah keran, melainkan kita harus menginjak pedal yang berada di bawah menggunakan kaki kita. “Sebenarnya ini merupakan permasalahan yang tidak terlalu besar, namun ini sangat berdampak besar jika terus menerus dibiarkan. Virus COVID-19 bisa bisa ditularkan dengan cara apapun yang tidak kita duga. Termasuk salah satunya ialah saat kita hendak menyalakan keran air dan sesudahnya harus menyentuh keran tersebut kembali” ungkap Aziz selaku mahasiswa KKN. Atas keresahan tersebut itulah ia akhirnya memiliki ide yaitu membuat alat mencuci tangan yang dapat mengeluarkan air dan sabun Ketika pedal yang disambungkan dengan keran dan tempat sabun di injak. Apakah ini membutuhkan biaya yang mahal? Tentu tidak. Aziz mengungkap kan bahwa pembuatan alat ini sangatlah mudah untuk dibuat dan relative murah. Selain itu, pembuatan alat cuci tangan injak ini juga cocok untuk dibuat masal karena ketersediaan bahan yang cukup banyak. Tujuan pertama sasaran Aziz ialah kelurahan tempat ia berasal yaitu Kelurahan Tegalreja Kecamatan Cilacap Selatan. Ia membantu masyarakat disana dengan memberikan alat cuci tangan injak dibeberapa titik untuk mengatasi permasalahan yang ada dan tidak lupa juga ia selalu mengingatkan masyarakat terkait pentingnya menjaga Kesehatan dan kebersihan di pandemi COVID-19. “tentu saja bukan serta merta saya hanya memberikan alat cuci tangan ini dan membiarkannya begitu saja. Namun, saya juga memberikan penyuluhan terkait COVID-19 ini agar masyarakat di kelurahan ini menyadari akan betapa bahayanya virus ini” ungkap Aziz. Banyak masyarakat Kelurahan Tegalreja yang sangat merasa diuntungkan dengan adanya alat ini. “Nah seperti ini kan masyarakat bisa cuci tangan tanpa takut terkontaminasi virus dan kuman mas. Kita juga ga perlu repot saat hendak bertamu ataupun Ketika bertemu dengan orang lain karena kita jadi lebih dimudahkan untuk mencuci tangan karena sudah disediakan di beberapa titik,” ujar salah satu warga Kelurahan Tegalreja.
Memang saat ini kita harus bergotong royong dan bekerja sama untuk saling mengingatkan dan mematuhi protocol Kesehatan di tengah pandemi ini. Apakah Aziz melakukan ini semata untuk keuntungan dirinya? Tentu saja tidak. Ini merupakan tujuan yang mulia yang dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa untuk menghentikan penyebaran virus COVID-19. Langkah kecil dapat memberikan dampak yang besar Ketika kita kompak untuk menghentikan penyebaran virus ini.