Bukan Hanya Digoreng, Mahasiswa Undip Bantu Munculkan Inovasi Olahan Ikan Bandeng
Kuliah kerja nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro periode 2020/2021 dilaksanakan di Rumah masing-masing mahasiswa/mahasiswa. Hal ini dilakukan mengingat saat ini Negara Indonesia dan seluruh dunia sedang pengalami pandemi Virus Covid-19. Karena pandemi Covid-19 ini maka Universitas Diponegoro meminta seluruh Mahasiswa dan Mahasiswinya melaksanakannya di wilayah Rumah masing-masing dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan mengikuti seluruh peraturan yang diterapkan oleh pemerintah.
Salah satu daerah yang dipilih untuk melaksanakan KKN adalah dikota Semarang. Kota Semarang dikenal dengan berbagai julukan yaitu Kota Atlas, Kota Lumpia, Kota Jamu dan lainnya. Kota semarang juga dikenal dengan kota Kuliner dimana di kota tersebut banyak dan beragamnya kuliner yang ditawarkan untuk para pelancong dan wisatawan yang datang ke kota tersebut. salah satu makanan yang dikenal sebagai oleh-oleh dari kota semarang adalah Ikan bandeng Presto. Ikan bandneg presto adalah ikan bandeng yang di masak hingga durinya lunak sehingga lebih mudah untuk dimakan. Biasanya ikan bandeng presto di sajikan dengan dibalur telur lalu digoreng kering dan dimakan dengan sambal. Karena hanya diolah dengan cara digoreng banyak saat ini orang yang mulai bosan untuk memakan ikan bandeng tak terkecuali pada warga kelurahan Bojong Salaman RT 04 RW 01 padahal kandungan dalam ikan bandeng sangat bermanfaat bagi tubuh yaitu memperkuat tulang, membantu mencerdaskan otak, menjaga kesehatan gigi, mencegah anemia, dan lain sebagianya. Untuk meningkatkan daya minat orang dalam memakan ikan bandeng salah satu mahasiswa KKN Undip yaitu Erika Fara Rosadina (21) membantu membuat inovasi pengolahan Ikan bandneg presto yaitu diolah menjadi Pepes Ikan bandeng yang lebih enak dan bisa menarik minat orang untuk mengkonsumsi ikan bandeng.
Kegiatan pembuatan inovasi olahan ikan bandeng presto di wilayah kelurahan Bojong Salaman RT 04 RW 01 diikuti oleh warga yang tertarik dengan inovasi tersebut. kegiatan ini dilakukan selama 3 hari secara bertahap. Pada hari pertama dibagikan Leaflet untuk para warga diwilayah tersebut yang dimana leaflet itu berisi tentang manfaat, olahan dan jenis ikan bandeng. Untuk hari kedua program dilaksanakan dengan cara membagikan video tutorial cara pengolahan ikan bandeng menjadi pepes ikan bandeng presto. tujuan diberikannya video tersebut adalah agar warga lebih mudah mengetahui cara pengolahannya dan apa saja bahan yang perlu disiapkan. Untuk hari ketiga dibagikan perhitungan tentang keuntungan yang akan didapat dari pengolahan pepes ikan bandeng jika akan dijual untuk menambah pemasukan warga. Tujuan dari perhitungan tersebut adalah saat olahan pepes tersebut akan dijual maka warga tersebut bisa memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh. Semua kegiatan dilakukan melalui Grup Whatsapp karena, adanya pandemi Covid-19 dan peraturan PPKM yang membatasi kontak sosial secara langsung dan serta melarang adanya kerumunan maka kegiatan tersebut dilakukan melalui Grup Whatsapp. Walaupun melalui grup Whatsapp tetapi tidak mengurangi antusias warga untuk mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini bisa dilihat dari antusias ibu-ibu dalam melihat dan mengamati proses pembuiatannya melalui Video yang diberikan.
Dari program yang telah dilakukan yaitu inovasi pengolahan Ikan bandeng menjadi Pepes Ikan Bandeng presto warga yang mengikuti kegiatan tersebut menjadi memiliki insprirasi baru dalam mengolah ikan bandeng sehingga tidak hanya digoreng tetapi bisa diolah menjadi Pepes yang lebih enak dan bervariasi. Selain itu dengan adanya program kegiatan ini membuat minat warga untuk memakan ikan menjadi lebih tinggi karena ikan bandeng bisa diolah selain digoreng saja.
Penulis : Erika Fara Rosadina (S1-Akuntansi)
Dosen Pembimbing Lapangan: Bapak Heri Sugito, S.Si., M.Sc.