Sosialisasi Enam Langkah Mencuci Tangan Standar WHO Serta Membahas Pentingnya Penggunaan Double Masking

Sumurboto, Banyumanik, Semarang (05 / 08) – Masa pandemi yang sudah bertahan kira – kira selama 1,5 tahun belum juga berakhir. Kenaikan kasus positif COVID – 19 juga masih marak terjadi yang mengakibatkan banyak kerugian pada tiap – tiap sektor kehidupan. Tidak sedikit upaya yang telah dilakukan baik oleh pemerintah ataupun masyarakat. Mulai dari melaksanakan protokol kesehatan 6M sesuai anjuran Kementrian Kesehatan hingga anjuran vaksinasi COVID – 19. Maka dari itu untuk membantu menurunkan angka COVID – 19 serta sebagai bentuk edukasi agar masyarakat lebih peka dengan protokol kesehatan guna mencegah COVID – 19, mahasiswa Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi untuk mengenali COVID – 19 serta cara pencegahannya mulai dari enam langkah mencuci tangan yang sesuai dengan standar WHO (World Health Organization) serta membahas pentingnya penggunaan double masking. Sosialisasi dilakukan di RT 03 / RW 01, Kel. Sumurboto, Kec. Banyumanik, Semarang. 

Sosialisasi dilakukan dengan memberikan booklet berjudul “Mengenal COVID – 19” kepada warga setempat pada 4 Agustus 2021. Pembagian booklet dilakukan secara online melalui media WhatsApp untuk membatasi adanya kontak langsung antar individu. Dalam booklet ini dijelaskan mengenai pengertian COVID – 19 yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau virus Corona. Tipe – tipe penyebarannya juga tertulis dalam booklet ini yakni penyebaran melalui media udara, terkena droplet kecil atau partikel yang mengandung virus, serta memegang area tubuh dengan tangan yang terkontaminasi COVID – 19. 

Gejala – gejala yang mejadi tanda seseorang terpapar COVID – 19 juga dijelaskan secara rinci pada booklet ini yakni mulai dari gejala ringan seperti demam, batuk, sesak nafas, pilek, gangguan penciuman dan lain – lain. Tak hanya gejala ringan, gejala sedang hingga berat seperti penyakit komplikasi juga dijelaskan pada booklet ini. Gejala ini rata – rata dapat muncul 5 – 6 hari setelah terpapar COVID – 19 namun dapat juga muncul dalam rentang waktu 1 – 14 hari setelah terpapar. Dalam booklet juga dijelaskan mengenai varian virus yang terdapat di Indonesia mulai dari virus Alpha, Beta, dan Delta. Dengan penyebaran COVID – 19 yang sangat mudah dan terjadi sangat cepat perlu diketahui bahwa terdapat penyakit – penyakit penyerta yang perlu diwaspadai seperti hipertensi, diabetes, penyakit saraf, autoimun, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit paru, serta seseorang dengan usia yang sudah tua. 

Dalam sosialisasi ini juga dijelaskan mengenai pencegahan COVID – 19, terutama aturan yang baru saja diperbarui yakni penggunaan double masking. Ketentuan ini baru saja ditetapkan karena adanya lonjakan kasus yang terjadi baru – baru ini. Menurut hasil penelitian dengan menggunakan double masking sejumlah 4 layer atau 4 lapisan dapat meningkatkan efektivitas filtrasi masker dan dapat memblokir hingga 85,4% partikel. Namun, perlu diketahui dalam penggunaan double masking terdiri dari satu masker medis di dalam dan satu masker kain diluar atau untuk lebih praktisnya dapat menggunakan masker yang sudah memiliki 4 lapisan atau 4 layer. Dalam penggunaan double masking juga ditegaskan utuk tidak menggunakan masker medis secara double karena tidak akan memberikan perlindungan yang lebih baik. Masker medis masih memiliki area open face sehingga berpotensi terjadinya kebocoran. Maka dari itu penggunaan double masking terdiri dari masker medis dan masker kain. 

 Selain itu dalam sosialisasi ini juga menyertakan enam langkah mencuci tangan menurut WHO (World Health Organization) yakni dengan meratakan sabun pada kedua telapak tangan, menggosok punggung tangan dan sela – sela jari, menggosok kedua telapak tangan, menggosok punggung jari, menggosok ibu jari, serta mengusapkan ujung kuku tangan lalu di bilas. Tak hanya hal – hal tersebut sosialisasi ini juga mengajarkan mengenai pengolahan limbah masker sekali pakai dimana masker harus dirobek sebelum dibuang agar masker tidak dipersalah gunakan. 

Untuk melengkapi kegiatan sosialisasi ini, mahasiswa Universitas Diponegoro juga mengadakan penyebaran poster yang berjudul “Ayo Pakai Double Masker” pada 12 Juli 2021 yang disebarkan secara online melalui WhatsApp Ibu – Ibu PKK RT 03 / RW 01, Kel. Sumurboto, Kec. Banyumanik, Semarang. Poster lainnya yang disebarkan yakni poster berjudul “Enam Langkah Cuci Tangan menurut WHO” pada 14 Juli 2021 kemudian poster berjudul “Kelola Limbah Masker Bekas Sekali Pakai” pada 16 Juli 2021. Kegiatan sosialisasi guna memenuhi program KKN mahasiswa Universitas Diponegoro ini diharapkan agar memberikan nilai positif bagi warga RT 03 / RW 01, Kel. Sumurboto, Kec. Banyumanik, Semarang agar edukasi – edukasi yang didapatkan melalui booklet serta poster dapat diterapkan dalam keseharian warga sekitar sehingga dapat mencapai herd immunity di wilayah RT 03 dan sekitarnya.  

Penulis : Irine Zahra Priyandani

DPL : Dr. Ir. Baginda Iskandar MT., M.Si.,IPM.