Menarik! Mahasiswa KKN Undip Berinovasi Membuat Pupuk Cair dari Rumput Laut Untuk Tanaman Menjadi Bibit Unggul.
Wonogiri (06/08), Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rumput laut terbesar yang ada di dunia. Lebih dari 600 jenis rumput laut yang tersebar di perairan Indonesia. Spesies-spesien rumput laut itu digolongkan ke dalam empat kelas, yaitu ganggang merah (Rhodophyceae), ganggang cokelat (Phaeophyceae), ganggang hijau (Chlorophyceae), dan ganggang hijau-biru (Cyanophyceae). Beberapa spesies yang sudah dimanfaatkan dan dikenal luas antara lain jenis alga hijau yaitu Ulva lactuca, jenis ganggang merah yaitu Rhodimenia palmata dan Gelidium, serta jenis alga coklat yaitu Sargassum sp. Sampai saat ini, rumput laut sudah banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan seperti jelly atau agar-agar, roti, salad, es krim, yoghurt, dan kosmetik.
Melalui kegiatan KKN pada masa pandemi ini yang dilakukan secara online, mahasiswa Undip melakukan sosialisasi kepada masyarakat Dusun Blindas, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan secara door-to-door dengan menjelasan bahwa pengaplikasian rumput laut dalam bidang pertanian dan hortikultura masih belum banyak dilakukan. Hal ini mendorong mahasiswa KKN Undip untuk memperkenalkan salah satu pengaplikasiannya yaitu dengan membuat pupuk cair rumput laut. Ada banyak manfaat dan keuntungan dari pemberian pupuk cair rumput laut. Rumput laut mengandung banyak mineral penting dari laut yang dibutuhkan tanaman. Selain itu, rumput laut juga dapat mengandung hormon pemacu pertumbuhan, yang telah terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil panen. Tidak seperti pupuk kimia, ekstrak rumput laut secara alami dapat terdegradasi, tidak beracun, tidak menimbulkan polusi, dan aman bagi manusia dan hewan. Aplikasi pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Pupuk rumput laut cair dihasilkan dengan cara merebus rumput laut selama 2 hingga 3 jam. Kemudian, cairan yang dihasilkan disaring melalui saringan dan disimpan dalam wadah yang memungkinkan proses fermentasi tertutup rapat. Waktu fermentasi optimal untuk membuat pupuk rumput laut cair adalah sekitar dua pekan. Setelah itu, pupuk dapat diberikan pada tanaman.
Pemanfaatan rumput laut sebagai pupuk diharapkan dapat menjadi alternatif solusi permasalahan lingkungan karena aman bagi mikroba tanah maupun tanaman dan juga meningkatkan nilai ekonomi rumput laut di Indonesia.
Penulis : Rachmaneta Novitasari
Dosen Pembimbing Lapangan : Muhyidin, S. Ag., M.Ag., MH.