Lewat KKN, Mahasiswa Undip Ajarkan Siswa Pelajari Bahasa Inggris Di Tengah Segala Kendala yang Ada.

Pelaksanaan Program Let’s Learn English dalam Kelompok Belajar

Blora – Mahasiswa Undip tengah menjalankan program Kuliah Kerja Nyata Tim II Universitas Diponegoro atau biasa disebut dengan KKN. Program KKN dilaksanakan mulai tanggal 30 Juni hingga 12 Agustus. Mahasiswa undip melakukan KKN di Desa Palon bertemakan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program kerja yang diangkat adalah Peningkatan Pengetahuan Berbahasa Inggris Siswa SDN 1 Palon pada Kelompok Belajar.

Salah satu mahasiswa yang melaksanakan KKN di Desa Palon merasa terdorong utnuk mencanangkan kegiatan belajar bahasa inggris bersama berbasis kelompok belajar. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari di masjid desa dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang dapat dijadikan sebagai bekal untuk pendidikan selanjutnya. Sangat disayangkan bahwa SDN Palon tidak memuat mata pelajaran Bahasa Inggris dalam muatan lokal. Akibatnya siswa sama sekali tidak mengenal bahasa inggris sedangkan pada tingkat SMP terdapat mata pelajaran bahasa inggris yag mengharuskan siswa untuk sudah menguasai bahasa inggris dasar.

Ketidaktersediaan fasilitas belajar bahasa inggris di Desa Palon membuat siswa tidak memiliki minat dalam belajar bahasa inggris. Siswa yang mengikuti program belajar bersama mengaku bahwa tidak pernah belajar bahasa inggris dan tidak ada guru les bahasa inggris di Desa Palon. Orang tua siswapun kurang menyadari akan perlunya bahasa inggris bagi anaknya. Pelaksanaan program kerja dimulai dengan membentuk dua kelompok belajar dari kelas 6 yang masing – masing terdiri dari 5 orang anak. Media yang digunakan adalah booklet yang berisi mengenai serangkaian belajar bahasa inggris dasar yang paling sederhana. Dimulai dari belajar abjad; angka; warna; buah; hari; perkenalan diri dalam bahasa inggris.

Respon siswa dalam mengikuti kegiatan belajar bersama sangat positif. Mereka merasa tertarik terhadap materi yang ada di dalam booklet karena merasa bahwa itu merupakan suatu hal baru bagi mereka. Antusiasme siswa dalam belajar bahasa inggris juga terlihat ketika beramai – ramai untuk menjawab pertanyaan dan membaca bersama. Kurangnya bahan literasi bahasa inggris di perpustakaan sekolah juga merupakan faktor penghambat siswa dalam belajar bahasa inggris. Untuk itu mahasiswa memberikan booklet yang nantinya akan ditambahkan ke koleksi perpustakaan SDN Palon agar kedepannya dapat digunakan oleh siswa yang akan belajar mandiri. Guru merespon secara positif mengenai program kerja yang telah dilaksanakan. Guru berharap bahwa kedepannya bahasa inggris dapat menjadi mata pelajaran yang termasuk ke dalam muatan lokal agar murid di sekolahnya tidak merasa kesulitan ketika mendapat mata pelajaran bahasa inggris di jenjang SMP dan juga dapat meningkatkan kualitas mutu pendidikan yang ada di SDN Palon.

Mahasiswa : Citra Aprilia Anggraeni/Ilmu Keperawatan/Fakultas Kedokteran
Dosen Pembimbing Lapangan : Prof. Dr. Meiny Suzery. MS