Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Ajak Remaja Usia Sekolah untuk Musuhi Cyberbullying
Cililin, Bandung Barat (25/07), Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman remaja usia sekolah dari SMP hingga SMA di Desa Cililin terkait Cyberbullying.

Pandemi Covid-19 atau Corona Virus Disease-19 memaksa hampir sektor di dunia untuk beralih menjadi work from home terutama dalam bidang pendidikan sehingga sekolah dilaksanakan secara daring. Hal ini merupakan faktor yang mendukung masyarakat untuk memiliki gawai serta meningkatkan akses internet. Dewasa ini, pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa atau mencapai 73,7 persen dari jumlah total penduduk Indonesia saat ini yaitu 274,9 juta jiwa.
Semakin berkembangnya teknologi terutama internet, semakin mudah untuk masyarakat mengakses sosial media. Dengan kata lain, potensi perundungan daring oleh remaja usia sekolah dapat dengan mudah dilakukan terlebih tidak dapat dikontrol langsung oleh guru.
Sayangnya minimnya edukasi mengenai perundungan terutama cyberbullying masih belum umum untuk diajarkan kepada siswa. Cyberbullying merupakan upaya perundungan yang dilakukan di sosial media dengan maksud untuk menyakiti korban. Hal ini memberikan dampak buruk bagi korban, seperti depresi, menjauhkan diri dari orang-orang, prestasi akademik menurun, bahkan dapat terjadi upaya bunuh diri. Selain itu, penyebab pelaku melakukan cyberbullying cukup beragam, seperti faktor individu dan trauma masa lalu serta berpikir bahwa melakukan kekerasan adalah hal yang biasa serta wajar sehingga dapat melakukannya kepada orang lain, faktor keluarga seperti kurangnya komunikasi dengan orang tua atau kekerasan di dalam rumah, dan faktor lingkungan.
Banyak remaja usia sekolah yang belum mengetahui apa itu cyberbullying dan bagaimana dampaknya terhadap korban. Hasil survei pendahuluan yang dilakukan kepada 5 orang, tidak ada yang dapat menjawab dengan benar media cyberbullying dilakukan, alasan pelaku melakukan cyberbullying, dan dampak cyberbullying terhadap korban.
Maka dari itu, Shelina Nurunnisa Mawarni (21) yang merupakan mahasiswa peserta KKN Universitas Diponegoro berinisiatif untuk melakukan edukasi dan meningkatkan pemahaman remaja usia sekolah di Desa Cililin mengenai Cyberbullying dan bagaimana mencegahnya. Edukasi dilakukan secara daring melalui platform zoom meeting dengan judul “Pengenalan dan Pencegahan Cyberbullying : Say No To Cyberbullying”. Adapun informasi yang diberikan adalah apa itu cyberbullying, dimana cyberbullying bisa terjadi, kriteria cyberbullying, tipe-tipe cyberbullying, dampak cyberbullying, dan cara mencegah cyberbullying. Setelah pemaparan materi selesai dilanjutkan dengan sesi tanya jawab serta sharing seputar materi yang dipaparkan.

Selain itu, pada hari Senin (26/07) dilanjutkan dengan pembagian materi sosialisasi dan poster digital kepada remaja usia sekolah Desa Cililin melalui platform grup whatsapp. Infografis poster digital dan materi sosialisasi dibagikan dengan harapan dapat memberikan pemahaman dan penjelasan yang lebih dalam mengenai Cyberbullying untuk remaja usia sekolah di Desa Cililin.

Dengan dilaksanakannya kegiatan sosialisasi diharapkan remaja usia sekolah di Desa Cililin dapat memahami, tidak melakukan, bahkan melawan cyberbullying yang terjadi di media elektronik terutama yang semakin menjamur selama pandemi Covid-19.
#SayNoToCyberbullying
#BeABuddyNotABully
Penulis : Shelina Nurunnisa Mawarni
Dosen Pembimbing Lapangan : Solikhin, S.Si., M.Sc.