WAH! TERNYATA INI BAHAYANYA NARKOBA BAGI KONDISI EMOSIONAL PENGGUNANYA
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang. Selain “narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Penyalahgunaan narkoba sudah marak terjadi di berbagai golongan baik yang tua bahkan remaja. Menurut Badan Narkotika Nasional penyalahgunaan narkoba juga terjadi di kalangan remaja. Data BNN 2018 menyebutkan, prevalensi angka penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar di 13 ibu kota provinsi di Indonesia, mencapai angka 3,2%. Angka itu kira-kira setara dengan 2,29 juta orang.
Bahaya narkoba tidak hanya berdampak bagi kesehatan fisik pengguna, namun juga berkaitan erat dengan kondisi kejiwaan seseorang. Narkoba dapat memengaruhi fungsi otak dan saraf penggunanya. Hal itu yang akan menyebabkan timbulnya gangguan kesehatan jiwa.
Kesehatan jiwa merupakan kondisi saat seseorang dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga dapat menyadari kemampuannya, dapat mengatasi tekanan dan dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Kejiwaan seseorang ini berkaitan dengan emosional seseorang. Ketika seseorang sehat maka akan merasakan bahagia, serta dapat mengatasi berbagai macam emosi seperti rasa cemas, takut atau kecewa.
Penggunaan narkoba dapat mengganggu kesehatan jiwa penggunanya. Bahaya narkoba terhadap kejiwaan dapat dilihat dari efek obat-obatan yang digunakan. Dimulai dari narkoba yang berpengaruh terhadap bahan kimia yang ada di otak. Akibatnya seseorang sulit untuk memahami sinyal atau perintah yang dikirim oleh otak. Maka dari itu seorang akan mulai mengalami beberapa efek bahaya dari narkoba, seperti berbagai gangguan emosional.
Berikut beberapa gangguan emosional pengguna narkoba, yaitu:
•Gangguan kecemasan. Kamu mungkin akan mengalami serangan panik atau gangguan cemas, bahkan dalam tingkat tertentu kamu akan merasa kehilangan realitas dan merasa lingkungan di sekitar aneh dan tidak nyata.
•Psikosis. Gejala yang ditimbulkan adalah delusi atau seseorang mempercayai hal yang sebenarnya tidak ada dan halusinasi atau merasakan hal-hal yang tidak nyata.
•Gangguan mood. Narkoba dapat menimbulkan rasa nyaman sesaat, namun seseorang juga akan menjadi lebih sensitif, lebih mudah tersinggung, gelisah dan masalah mood lainnya. Efek ini bisa disebabkan oleh narkoba jenis kokain, amfetamin dan heroin.
Beberapa jenis narkoba dapat menghadirkan kesenangan sesaat, seperti ganja, ekstasi dan heroin. Namun bahaya narkoba terhadap kejiwaan dalam jangka panjang akan memberikan dampak buruk. Suasana hati bisa menjadi kacau, dan membuat penggunanya merasa kecanduan.
Di lain sisi, terus-menerus menggunakan narkoba juga akan memberikan banyak dampak lain seperti kurangnya kontrol diri, gangguan fungsi kognitif, kehilangan ingatan, hingga menimbulkan gangguan depresi dan memperburuk kondisi penyakit kejiwaan.
Orang yang menggunakan narkoba sering kali juga mengalami gangguan mental atau penyakit kejiwaan, dan begitu juga sebaliknya. Saat penyalahgunaan narkoba dan masalah kejiwaan terjadi bersamaan, maka akan lebih sulit untuk mengevaluasinya.
Kedua masalah tersebut harus sama-sama diatasi, namun pendekatannya pun akan berbeda untuk masing-masing gangguan. Jika mengalaminya, seseorang akan disarankan untuk menjalani serangkaian pengobatan. Pengobatan bisa menjalani terapi dan juga kombinasi dengan minum obat-obatan untuk meringankan gejala gangguan kejiwaan yang timbul. Petugas kesehatan perlu bekerja sama untuk memberikan perawatan yang terbaik untuk masalah kejiwaan dan juga penyalahgunaan narkoba.
Penulis; Erinta Anindia Maharani
Dosen Pembimbing; Zaki Ainul Fadli, S.S., M.Hum