Mahasiswa Undip Dorong Literasi Keuangan Digital UMKM Lewat KKN
Semarang (07/08/2021) – Setahun setengah lebih setelah pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia, ekonomi dunia memasuki tahap pemulihan. Sayangnya, rebound diperkirakan tidak akan merata di semua negara. Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani, pemerintah memperkirakan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia baru akan terjadi pada semester kedua tahun ini, dengan angka perkirakan pertumbuhan sebesar 7 persen. Sebelumnya, Indonesia sendiri sebagai negara terdampak pandemi Covid-19 mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi. Melemahnya daya beli masyarakat menjadi salah satu penyebab utama penurunan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun lalu sejak pandemi berlangsung di Indonesia.
Adanya kebijakan pembatasan berskala besar (PSBB) menyebabkan sejumlah kegiatan perekonomian tidak dapat berjalan lancar. Salah satu yang terdampak adalah usaha mikro kecil menengah (UMKM). Survei Bank Indonesia menyebutkan sebanyak 87,5 persen UMKM terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah ini, sekitar 93,2 persen diantaranya terdampak negatif di sisi penjualan. Hanya 12,5 persen responden yang tidak terkena dampak ekonomi dari pandemik Covid-19 dan diantaranya bahkan menunjukkan peningkatan penjualan. Salah satunya adalah dengan cara meningkatkan penjualan lewat online dan memperbanyak variasi produk.
Peningkatan penjualan online telah berdampak kepada peningkatan transaksi secara digital. Data BI menunjukkan Pandemi Covid-19 membuat transaksi digital khususnya e-commerce terus meningkat. Hingga kuartal I-2021, transaksi di e-commerce sudah mencapai 548 juta transaksi dengan nominal mencapai Rp 88 triliun. Berdasarkan data Bank Indonesia, peningkatan volume transaksi e-commerce mencapai 99% yoy. Sedangkan peningkatan nominal transaksinya mencapai 52% yoy. Peningkatan tersebut cukup berpengaruh terhadap ekosistem digital karena e-commerce merupakan platform utama ekonomi digital.
Selain itu, transaksi digital juga telah menjadi salah satu upaya penting untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Dan sistem pembayaran dengan menggunakan QR code atau lebih dikenal dengan QRIS menjadi salah satu cara untuk melakukan transaksi digital melalui scan barcode. Diharapkan ke depan akan lebih banyak lagi pelaku UMKM yang bisa menggunakan QRIS untuk melakukan transaksi digitalnya dengan para pelanggan. Sehingga saat perekonomian kembali menggeliat, para pelaku UMKM sudah siap bertransaksi dengan cara digital.
Berdasarkan latar belakang di atas, dan sebagai bentuk pengabdian mahasiswa KKN Undip Tim II Periode 2020/2021 melaksanakan program kegiatan Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi salah satu tema KKN Tahun 2021 ini. Pelaksanaan program kegiatan KKN ini dilaksanakan di wilayah Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah. Program kegiatan ini mengusung tema “Literasi Keuangan Digital QRIS ke Pelaku UMKM “.
Adapun target dari program ini adalah warga sekitar, khususnya para pelaku UMKM di Kelurahan Jabungan. Edukasi yang dilakukan adalah mengenai sistem transaksi digital dengan scan barcode atau QRIS dengan berbagai ketentuan yang telah ditetapkan pihak Bank Indonesia.
Adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang telah diatur Pemerintah membuat pelaksanaan edukasi program ini harus dilakukan secara online. Diantaranya melalui Zoom dan juga grup Whatsapppelaku UMKM Kelurahan Jabungan. Adapun materi yang dipresentasikan dikemas dalam bentuk infografis dan modul berisi penjelasan mengenai sistem pembayaran QR Code Indonesian Standard (QRIS). Seperti diketahui QRIS adalah standar QR Code pembayaran untuk system pembayaran Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).
Program edukasi literasi keuangan QRIS diawali dengan menyampaikan materi QRIS secara Zoom dan menjelaskan secara singkat isi dari infografis tersebut serta membuka sesi diskusi juga tanggapan dari pelaku UMKM di Kelurahan Jabungan. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi melalui grup WA yang berisikan 9 anggota UMKM. Selain itu, materi secara hardcopy juga diberikan kepada pihak Kelurahan Jabungan khususnya yang menangani bidang UMKM. Proses pemberian materi hardcopy ini dilakukan secara langsung dengan memenuhi standar protokol kesehatan yang telah ditetapkan pihak pemerintah.Para pelaku UMKM di Kelurahan Jabungan memberikan respon positif terhadap kegiatan program edukasi perihal system pembayaran QRIS ini. Respon positif diberikan dengan komentar dari ibu Lilis yang menyatakan bahwa informasi mengenai QRIS sangat membantu mereka untuk mengetahui sistem pembayaran digital yang sebelumnya tidak mereka ketahui. Selain itu, mereka juga berharap bahwa UMKM di kelurahan Jabungan bisa lebih berkembang dan maju.
Penulis: Aida Safira (S1 Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis)
Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Eng. Agus Setyawan, S.Si., M.Si.