Mahasiswa Undip Ajarkan Masyarakat RW 4 Kelurahan Pleburan untuk Mendiagnosis Covid-19
Semarang (7/08/2021) Di tengah pandemic Covid yang sedang mengguncang dunia, banyak tersebar hoax mengenai hasil pemeriksaan Covid-19. Mulai dari merasa “di-covid-kan”, hingga merasa pemeriksaan tidak akurat dan hanya dibohongi saja. Salah satu mahasiswa Tim II KKN Undip di Kelurahan Pleburan, Kota Semarang berinisiatif menumpas hoax tersebut dengan mengedukasi masyarakat RW 4 Kelurahan Pleburan mengenai perbedaan jenis-jenis pemeriksaan pendeteksi Covid-19.Semarang (7/08/2021) Di tengah pandemic Covid yang sedang mengguncang dunia, banyak tersebar hoax mengenai hasil pemeriksaan Covid-19. Mulai dari merasa “di-covid-kan”, hingga merasa pemeriksaan tidak akurat dan hanya dibohongi saja. Salah satu mahasiswa Tim II KKN Undip di Kelurahan Pleburan, Kota Semarang berinisiatif menumpas hoax tersebut dengan mengedukasi masyarakat RW 4 Kelurahan Pleburan mengenai perbedaan jenis-jenis pemeriksaan pendeteksi Covid-19.
Seorang mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Undip, Arminta Adlina, sadar bahwa hoax yang tersebar di masyarakat sangat meresahkan. Bahkan, banyak hoax yang membuat pasien-pasien covid-19 sampai meninggal dunia karena terlambat mendapatkan penanganan yang baik. Salah satu hoax yang meresahkan adalah kalimat “orang yang diperiksa akan sengaja ‘di-covid-kan’ agar fasilitas kesehatan mendapat keuntungan dari dirawatnya pasien tersebut. Merasa gundah, Arminta mencoba menjelaskan mengenai bagaimana cara kerja setiap pemeriksaan untuk covid-19 serta bagaimana cara memahami hasil pemeriksaannya. Metode pemeriksaan yang dibahas pun lengkap, , yaitu Rapid Antigen, Rapid Antibodi, RT-PCR, dan juga GeNose. Semua penjelasan tersebut dituangkan dalam bentuk e-booklet dengan gambar yang berwarna, sederhana dan interaktif.
Di dalam e-booklet yang disusun, termuat cara virus SARS Cov-2, virus penyebab penyakit Covid-19, menular ke orang lain dan menyebar di dalam tubuh. Digambarkan pula zat-zat yang dideteksi oleh setiap pemeriksaan covid-19 dan alasan mengapa zat tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan virus tersebut. Tak lupa, ditambahkan pula jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang selama ini sering kita dengar di kehidupan sehari-hari mengenai setiap metode pemeriksaan, seperti biaya, waktu yang dibutuhkan sampai menerima hasil, keakuratan, dan sebagainya.
Karena status kelurahan Pleburan adalah zona merah ketika periode KKN berlangsung, maka e-booklet yang telah disusun disebarluaskan secara daring melalui grup media sosial perangkat RW setempat, RT setempat, serta grup ibu-ibu di wilayah RW 4 Kelurahan Pleburan.
Dengan adanya edukasi ini, Arminta berharap meningkatknya kewaspadaan warga RW 4 akan pandemic covid-19, sehingga tidak ada warga yang terlambat mendapat penanganan medis. Mahasiswa undip asal Semarang ini juga berharap warga setempat merasakan manfaat dari e-booklet tersebut, sehingga mendorong warga untuk menyebarluaskannya agar semakin sedikit masyarakat Indonesia yang menjadi korban dari hoax-hoax yang beredar.