Ajak Masyarakat untuk Tetap Taati Protokol Kesehatan di tengah “Pandemic Fatigue”, Mahasiswa Undip Galakkan Kampanye #KitaBelumAmanSampaiSemuaAman
Kab. Semarang – Sampai akhir Juli 2021, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia memiliki 3.409.658 kasus terkonfirmasi COVID-19 yang menyebabkan kematian bagi sebanyak 94.119 orang. Bahkan lonjakan kasus yang terjadi pada minggu ketiga di bulan Juli menyebabkan Indonesia menduduki peringkat pertama negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di dunia. Semakin meningkatnya kasus COVID-19 ini mengindikasikan bahwa adaptasi kebiasaan baru (new normal) di Indonesia tidak berjalan semulus itu. Walaupun Pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan untuk menekan lonjakan kasus COVID-19, seperti misalnya kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKKM), dalam perjalanannya bisa jadi masih banyak masyarakat yang mungkin merasakan apa yang dinamakan sebagai “pandemic fatigue.”
Menurut WHO, “pandemic fatigue” atau “COVID-19 fatigue” adalah hilangnya motivasi dari masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan yang dapat melindungi diri sendiri dan orang lain dari virus COVID-19. Hilangnya motivasi ini bisa disebabkan oleh kelelahan mental, ketidakstabilan emosi, persepsi, serta pengalaman yang dialami oleh seseorang di masa pandemi. WHO menambahkan bahwa kelelahan terhadap pandemi ini merupakan hal yang wajar terjadi karena pandemi tidak kunjung usai walau sudah berlangsung selama satu setengah tahun. Sayangnya, dampak yang ditimbulkan dari “pandemic fatigue” ini justru menyebabkan terjadinya lonjakan kasus COVID-19 yang pada akhirnya membuat usaha mengakhiri pandemi menjadi terhambat lagi dan lagi.
Berdasarkan situasi tersebut, Sausana Alia Himawati, Mahasiswa Undip yang sedang mengikuti kegiatan KKN Undip Tim II tahun 2020/2021, mulai menggalakkan kampanye #KitaBelumAmanSampaiSemuaAman yang bertujuan untuk mengajak masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yang sesuai dengan standar World Health Organization (WHO). Di Indonesia sendiri, protokol kesehatan COVID-19 tersebut dirangkum dalam slogan “5M” yang terdiri dari: 1) Memakai masker; 2) Mencuci tangan; 3) Menjaga jarak; 4) Menghindari kerumunan, dan; 5) Mengurangi mobilitas.
Kampanye ini mulai dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2021 dengan melibatkan pemuda-pemuda di lingkungan Kelurahan Wujil sebagai agen perubahan. Tidak berhenti sampai di situ, kampanye #KitaBelumAmanSampaiSemuaAman ini juga disertai dengan pemasangan poster di titik-titik strategis serta pembagian peralatan protokol kesehatan kepada masyarakat. Dalam pelaksanaannya, pemuda-pemuda di Kelurahan Wujil sebagai agen perubahan cukup antusias untuk ikut berperan mengajak masyarakat agar tetap menaati protokol kesehatan 5M. Mereka merasa bahwa “pandemic fatigue” memang benar-benar terjadi di lingkungan Kelurahan Wujil karena mereka banyak menjumpai orang-orang yang pergi tanpa memakai masker, ataupun berkerumun dan bepergian ke berbagai tempat tanpa urgensi yang jelas.
Kampanye ini juga terbuka untuk umum dan dapat diikuti melalui link https://twb.nz/kbasma. Yuk tetap taati protokol kesehatan karena #KitaBelumAmanSampaiSemuaAman!
Penulis: Sausana Alia Himawati – Hubungan Internasional 2018
Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Ir. Suryanti, M.Pi