Generasi Peduli Kawasan Hijau Perkotaan : Sebuah Ikhtiar “Merawat Kehidupan”

Pengaplikasian program Kuliah Kerja Nyata berdasarkan pertimbangan SDGs (Sustainable Development Goals), pengembangan desa peduli lingkungan merupakan keniscayaan. Sama seperti manusia, lingkungan memiliki hak untuk dijaga. Kelurahan Bendungan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang yang masih berada pada lingkup tengah kota menimbulkan beberapa konsekuensi logis. Diantaranya adalah : mudahnya akses menuju kantor, kemudahan menemukan konsumsi yang beragam, dan tercukupinya sumber daya manusia berlatar pendidikan. Kesemuanya itu merupakan sebuah keunggulan. Adapun yang menjadi kekurangan sekaligus persoalan yakni minimnya persebaran ruang terbuka hijau.
Wilayah Kelurahan Bendungan sebagian besar telah dipadati pemukiman penduduk. Sesekalinya terdapat lahan kosong, itupun dibiarkan terbengkalai. Realitas tersebut selaras dengan suatu fenomena yang tengah santer dewasa ini, yakni perubahan iklim. Berbagai efek perubahan iklim telah teridentifikasi seperti masifnya kenaikan permukaan air laut, bencana kekeringan pada suatu wilayah, hingga yang lebih ekstrem pencairan glasial. Tak heran apabila wilayah perkotaan memiliki suhu panas yang cenderung meningkat serta perubahan cuaca tak menentu. Banyaknya jumlah penduduk berusia produktif seharusnya mampu membentengi ancaman krisis iklim yang perlahan mulai nampak di kelurahan ini. Oleh karenanya, pengkaderan pemuda usia produktif perlu dilakukan.
Pada kesempatan kali ini, KKN TIM II UNDIP 2021 wilayah Kelurahan Bendungan mengaplikasikan salah satu program bertajuk “Generasi Peduli Kawasan Hijau Perkotaan. Program ini diinisiasi sebagai wujud menyukseskan cakupan besaran luas Ruang Terbuka Hijau minimal 30% dari total wilayah kota yang terdiri atas 20% publik dan 10% oleh privat. Secara kualitas, sebaran ruang terbuka hijau Kota Semarang masih belum bisa dikatakan ideal. Dari 16 wilayah kecamatan, terdapat 8 wilayah yang prosentase luasan RTH nya kurang dari 30%, yaitu Kecamatan Gajahmungkur, Candisari, Pedurungan, Gayamsari, Semarang Timur, Semarang Utara, Semarang Tengah dan Semarang Barat. Hal ini menandakan bahwa sebaran ruang terbuka hijau di Kota Semarang masih belum merata.
Bahkan, perlu digarisbawahi bahwa mayoritas wilayah yang belum memenuhi prosentase ruang terbuka hijau tersebut sebenarnya adalah kategori kawasan industri. Padahal jelas bila merujuk Peraturan Daerah Kota semarang mengenai Tata Ruang Kota dan wilayah Kota Semarang, pengadaan ruang terbuka hijau harus dilakukan secara proporsional. Lebih dari itu, dalam kawasan pusat-pusat kota pengadaan ruang terbuka hijau juga harus terus ditingkatkan.
Program ini diawali dengan melakukan koordinasi dengan Lurah Bendungan, Bapak Heri Rusdijo Pramono, SE. Beliau mengapresiasi dan mendukung penuh pelaksanaan program ini. Beliau mengatakan bahwa wilayah Kelurahan Bendungan memang kekurangan sebaran kawasan hijau sebagai implikasi wilayah perkotaan dengan padat perumahan. Untuk memuluskan keberjalanan program, langkah lanjut yang kami tempuh yakni berkolaborasi dengan tokoh masyarakat, Bapak Alex, yang juga berkapasitas sebagai Ketua RT 5 RW 1.
Kami membahas tantangan terbesar terkait media tanam sebagai ikhtiar perluasan kawasan hijau. “Saya sarankan, program tersebut dilakukan pada wilayah taman RT 5 RW 1”, tutur Bapak Alex. Selepas itu, kami memutuskan untuk membeli beberapa tanaman hias seperti Rex Begonia dan Coleus. Pada Kamis, 5 Agustus 2021, kami menyerahkan tanaman tersebut untuk wilayah RT 5 RW 1 secara simbolik kepada Bapak Alex dan penanaman dilaksanakan bersama beliau keesokan harinya. Mengutip perkataan teolog masyhur Jerman, Martin Luther, “Jikalau aku tahu esok dunia hancur berepkeping-keping, aku akan tetap menanam pohon apelku”. Secara tersirat perkataan tersebut memuat bahwa keberjalanan kehidupan sangatlah dinamis, namun tidak ada keputusasaan dalam menghadapinya. Selagi ada pohon yang kita tanam, kehidupan akan berjalan abadi.
Penulis : Akyas Aryan Permana / Ilmu Pemerintahan, FISIP, UNDIP
DPL : Daud Samsudewa, S. Pt., M. Si., Ph. D.