Cegah Kasus Stunting, Mahasiswa KKN Undip Sasar Pengguna Tiktok

Kediri (6/8). Kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro periode 2021 mengambil tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDG’s”. Kasus COVID-19 yang terus meningkat serta adanya pedoman untuk social distancing menyebabkan adanya perubahan pada model KKN yang dijalankan. KKN yang biasanya dilakukan di lokasi yang ditentukan oleh LPPM maka saat ini ditentukan sendiri oleh mahasiswa berdasarkan lokasi domisili (kampung halaman).
Adanya ancaman infeksi virus COVID-19 serta kebijakan dari pemerintah untuk membatasi aktivitas di luar rumah, menjaga jarak, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, memakai masker dan protokol kesehatan (prokes) lainnya membuat banyak posyandu yang sementara harus menghentikan aktivitasnya. Padahal peran posyandu sangat penting untuk memantau perkembangan anak balita. Posyandu sangat diperlukan untuk menekan atau mencegah kejadian stunting. Stunting adalah keadaan gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan. Tidak hanya tubuh pendek, stunting memiliki banyak dampak buruk untuk kemampuan berpikir anak yang cenderung akan lebih lemah dibanding anak seusianya.
Informasi mengenai pencegahan stunting sangat penting untuk disampaikan. Pencegahan stunting menjadi penting karena generasi penerus adalah sumber daya manusia yang harus dijaga kualitasnya untuk masa depan. Perlu dipahami pula bahwa dampak stunting cukup besar di masa depan, sehingga perlu untuk dicegah pada periode 1000 HPK (hari pertama kehidupan). Stunting dapat dicegah sebelum anak memasuki usia 2 tahun. Pencegahan dapat dimulai dari masa kehamilan, penerapan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), Imunisasi. ASI Eksklusif dan Gaya Hidup Bersih dan Sehat.
Puspo Palupi sebagai salah satu mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro membuat suatu program berupa edukasi mengenai pencegahan stunting pada anak guna memberikan pemahaman kepada para orang tua. Edukasi ini penting dilakukan mengingat program posyandu yang sedang tutup sementara. Pemaparan edukasi ini diberikan kepada ibu-ibu dari balita RT RW 03, Kelurahan Pakunden, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur. Edukasi ini diberikan secara online, melalui berbagai media. Video edukasi berupa tiktok, e-booklet yang dikirimkan melalui whatsapp group, serta konsultasi online melalui video call. Program dilakukan secara online agar meminimalisir kontak sehingga mengurangi kemungkinan infeksi COVID-19.

Media sosial tidak sekadar sebagai media hiburan bagi penggunanya. Ada hal lain yang bisa dimanfaatkan dari media sosial, yaitu sebagai sarana edukasi. Tiktok yang dikenal sebagai media hiburan ternyata dapat membantu edukasi menjadi lebih menarik. Whatsapp yang sangat erat dengan kehidupan masyarakat juga bisa dimanfaatkan sebagai media edukasi. Dengan adanya program edukasi serta inovasi dalam penyampaiannya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para orang tua terhadap pentingnya pencegahan stunting pada anak.
Penulis : Puspo Palupi Yekti Hangujiwat
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) : Dr. Ir. Dwi Haryo Ismunarti, M.Si