Mahasiswa KKN UNDIP Ubah Daun Jambu Biji Menjadi Sabun Cuci Tangan

Pekalongan (8/8/2021) – Salah satu mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melakukan kegiatan sosialisasi pembuatan sabun cuci tangan organik dari ekstrak daun jambu biji di Kelurahan Sapugarut, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, belum lama ini. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro untuk mencegah penularan Covid-19 melalui budaya cuci tangan menggunakan sabun.

Mencuci tangan dengan air dan sabun dapat lebih efektif menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan secara bermakna mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus, bakteri dan parasit lainnya pada kedua tangan. Pada situasi pandemi Covid-19 seperti ini, beberapa rumah warga RT 01 RW 01 Kelurahan Sapugarut masih belum memiliki fasilitas sabun cair untuk mencuci tangan. Hal ini diduga karena budaya cuci tangan menggunakan sabun masih jarang dilakukan.

Salah satu potensi dari Kelurahan Sapugarut adalah tanaman jambu biji. Warga menanam tanaman jambu biji di kebun dan halaman rumah mereka. Daun jambu biji ini salah satu bagian dari tanaman jambu biji yang cukup jarang dimanfaatkan. Padahal daun jambu biji kaya akan manfaatnya. Daun jambu biji mengandung zat antibakteri yang dapat mencegah dan mengobati peradangan dan gatal pada kulit, sehingga sangat cocok digunakan sebagai bahan pembuatan sabun cuci tangan.

Pelaksanaan program sosialisasi pembuatan cuci tangan dari ekstrak daun jambu biji ini dilakukan secara online melalui WhatsApp Grup . Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh oleh warga sekitar yang terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu, dan remaja warga RT 01 RW 01 Kelurahan Sapugarut. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi kandungan daun jambu biji dan manfaatnya, dilanjutkan dengan pengenalan alat dan bahan yang akan digunakan, dan langkah-langkah pembuatannya.

Alat dan bahan yang digunakan

Agar warga lebih memahami bagaimana cara pembuatan sabun cuci tangan dari ekstrak daun jambu biji, dibagikan juga video tutorial yang telah dibuat sebelumnya. Selain itu, juga dilakukan edukasi mengenai langkah-langkah cuci tangan yang benar serta waktu yang tepat mencuci tangan mengunakan sabun. Warga yang mengikuti kegiatan tersebut sangat antusias dan banyak bertanya karena bisa menambah wawasan baru yang cukup bermanfaat mengingat suasana pandemi seperti ini kita perlu menjaga kebersihan.

Sabun cuci tangan yang dibuat
Leaflet cara membuat sabun cuci tangan

Selanjutnya, untuk tetap menjaga budaya cuci tangan, maka dilakukan pembagian sabun cuci tangan dan leaflet cara pembuatannya agar digunakan sebagai penduan warga untuk membuat sabun cuci tangan sendiri di rumah.

Pembagian sabun cuci tangan dan leaflet ke warga

Dengan dilakukannya kegiatan sosialisasi ini, harapannya warga Kelurahan Sapugarut bisa membuat produk tersebut secara mandiri di rumah dan dapat membiasakan diri hidup sehat dengan senantiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.

Penulis : Lisna Hanifah (S1 Teknik Kimia UNDIP)
DPL : Arwinda Nugraheni, S.KM., M.Epid