Pandemi Momok UMKM! Digitalisasi Bisa Jadi Solusi
Semarang (06/08/2021) – Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor terdampak pandemi Covid-19. Kebijakan Pemerintah Pusat yang menerapkan PPKM level empat hingga 9 Agustus 2021 semakin memperburuk kondisi karena omzet terus merosot. Kelurahan Sambiroto juuga memberikan arahan kepada RW setempat untuk selalu mematuhi Peraturan Pemerintah Pusat.
“Agak mengkhawatirkan bagi kami jika PPKM terus diperpanjang, apalagi jam buka UMKM di lingkungan kami juga masih dibatasi tapi ya mau gimana, semua agar pandemi ini cepat selesai,” jelas Heru Santoso, Ketua RW08 Kelurahan Sambiroto, dalam Wawancara Terbuka oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip, Jumat (06/08/2021) lalu.
Salah satu pelaku UMKM di Sambiroto yang terdampak oleh pandemi Covid-19 adalah Karnoto, 58, warga RW08 Kelurahan Sambiroto, Semarang mengatakan omzetnya selama pandemi Covid-19 dan ditambah lagi dengan diperpanjangnya PPKM level empat menjadi momok bagi dirinya.

Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, Dimas Naufal Abi Syauqi sebagai Mahasiswa KKN Undip mengedukasi para pelaku UMKM cara branding produk andalan mereka melalui media sosial. Instagram dan Shoope menjadi bahan ajar utama kepada para pelaku UMKM. Upaya tersebut direspon sangat baik oleh pelaku UMKM, khususnya Karnoto yang memproduksi Lidah Buaya sebagai salah satu potensi RW08 Kelurahan Sambiroto.
“Kami sadar betul promosi produk itu lebih signifikan hasilnya jika dilakukan secara online atau daring. Baik melalui Instagram maupun shopee. Serta, update status di WhatsApp ya. Kami juga ucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa atas bantuannya,” ucap Karnoto.
Edukasi tersebut bertujuan agar para pelaku usaha UMKM khususnya di RW08 Kelurahan Sambiroto ini dapat bertahan dan semakin baik di tengah ketatnya kebijakan PPKM dan pandemi yang menghantui.
Penulis Reportase: Dimas Naufal Abi Syauqi S (Ekonomi Islam – Fakultas Ekonomika dan Bisnis)
Editor: Hendrik Anggi S.