Salut! Mahasiswa Undip Bagikan Jamu dan Sembako Kepada Warga yang Sedang Isoman

Gayamsari, Semarang (08/08/2021) – Di situasi pandemi ini, angka kasus Covid-19 semakin naik dan belum terkendali. Banyak dampak negatif yang telah disebabkan oleh pandemi ini termasuk aktivitas-aktivitas masyarakat sehari-hari. Warga yang terinfeksi Covid-19 diwajibkan melakukan isolasi demi mengurangi penyebaran dan mengoptimalkan pemulihan dengan dibantu obat serta makanan-makanan yang bergizi.

Salah satu aktivitas yang terhalang pelaksanaannya yaitu KKN (Kuliah Kerja Nyata) mahasiswa Universitas Diponegoro yang tidak semaksimal KKN pada umumnya. KKN kali ini dilakukan dengan mengedepankan keamanan dan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19. Pada KKN kali ini, mahasiswa diminta untuk membuat program kepada warga yang berkaitan dengan Covid-19 dan SDGs (Sustainable Development Goals) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Oleh karena itu, penulis (Ro’id Farhan Abiyu) yang merupakan salah satu mahasiswa Undip yang sedang melaksanakan KKN akhirnya membuat program berupa pembagian jamu tradisional dan sembako bagi warga yang sedang isolasi mandiri. Jamu tradisional yang dibuat dengan bahan-bahan alami dan prosedur pembuatan yang higienis diharapkan dapat membantu pemulihan warga karena jamu ini bermanfaat dalam menguatkan imun karena mengandung banyak antioksidan beserta kandungan lain yang menyehatkan tubuh. Serta sembako yang dapat menjadi persediaan makanan warga selama isolasi.

Jamu ini dibuat dengan bahan-bahan 100% alami seperti kunyit, temulawak, jahe, jeruk nipis, dan bahan lainnya. Dalam pembuatannya pun dilakukan secara bersih seperti selalu mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh bahan dan peralatan serta dilakukan di tempat tertutup yang tidak terkontaminasi kuman. Program ini pun disambut baik oleh pihak Kelurahan Gayamsari, Kota Semarang yang menjadi lokasi target program. Tidak hanya membagikan jamu, namun juga sembako berupa bahan makanan pokok bagi warga yang sedang isolasi mandiri sehingga tidak perlu repot untuk membeli bahan makanan diluar.

Pada pelaksanaannya yaitu Senin (26/7), mahasiswa membagikan beberapa jamu dan sembako tersebut kepada ketua RW dengan didampingi ketua PKK Kelurahan Gayamsari yang mengarahkan mahasiswa ke kediaman para Ketua RW. Ketua RW lah yang nantinya yang akan membagikan ke warga-warganya yang sedang isolasi mandiri. Dengan seperti ini, maka mahasiswa tidak perlu berkontak langsung dengan warga yang sedang isolasi sehingga meminimalisir penularan Covid-19. Serta dibagikan oleh ketua RW yang lebih mengerti siapa saja warganya yang berhak menerima jamu dan sembako tersebut.

Pemberian jamu kepada salah satu ketua RW di Gayamsari

Ketua RW 04 menuturkan bahwa program ini sangat membantu karena relevan dengan permasalahan terkini serta membantu kesehatan para warganya. Dengan pembagian jamu dan sembako ini menunjukan kepedulian terhadap para warga yang terinfeksi Covid-19.

“Alhamdulillah program ini terlaksana dengan lancar dan pembagiannya inshaAllah merata. Semoga sampai di orang yang tepat dan lekas pulih,” ujar ibu Sulis selaku ketua PKK Kelurahan Gayamsari.

Dengan terlaksananya program ini, semoga bermanfaat bagi yang mendapatkan dan juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan adanya Covid-19 ini, kesadaran dalam menjaga kesehatan tubuh selama pandemi, serta meningkatkan rasa peduli terhadap sesama.

Penulis: Ro’id Farhan Abiyu