The Silent Killer, Hipertensi tidak kalah ganas dari covid-19: Mahasiswa Undip Ajarkan Teknik Aromaterapi Penghilang Stres di Pangenrejo
Pangenrejo, Purworejo (8/8). UNDIP telah terjunkan mahasiswa KKN pada tanggal 30 Juni 2021. Sama seperti tahun lalu, KKN dilaksanakan mahasiswa di kampung asalnya. Mahasiswa dari berbagai bidang membuat program kegiatan yang ditujukan untuk masyarakat desa sesuai dengan bidang keahliannya.
Salah seorang mahasiswa keperawatan UNDIP, Sara, sesuai dengan pembelajaran yang telah diterimanya saat masa belajar di kampus, memutuskan untuk memberikan fasilitas kepada warga masyarakat Kelurahan Pangenrejo dalam cek kesehatan (tekanan darah). Hal ini dilakukannya dengan berbagai pertimbangan, diantaranya adalah warga yang harus diingatkan bahwa terdapat masalah kesehatan lain yang perlu perhatian selain covid, yaitu hipertensi.
Warga dirasa sangat perlu untuk diberikan edukasi tentang hipertensi. Hipertensi itu sendiri merupakan “The Sillent Killer” atau pembunuh diam – diam, karena seringkali muncul tanpa menimbulkan gejala. Hal ini perlu di waspadai karena hipertensi sangat berbahaya dan dapat menimbulkan komplikasi.
Salah satu cara untuk atasi hipertensi adalah dengan kelola stres. Aromaterapi dipercaya dapat membantu menurunkan tingkat stres seseorang. Sara, dengan persetujuan dari dosen pembimbing lapangan KKN-nya Dr. Rr. Karlina Aprilia, S. E., M. Sc. Akt, mengadakan edukasi pelatihan tentang aromaterapi. Sara memilih untuk mengadakan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dengan pertimbangan harga bahan yang lebih ekonomis, mudah di buat, aman, estetik, dan produk lilin aromaterapi memiliki nilai jual yang lumayan.
Program kegiatan telah dilaksanakan selama satu minggu dalam masa KKN oleh mahasiswa KKN, Sara. Cek tekanan darah, edukasi hipertensi, edukasi aromaterapi, dan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi yang dilaksanakan secara online dan offline (door to door) merupakan rangkaian kegiatan dari program ini. Warga memberikan respon yang sangat positif tentang program ini serta berharap akan terus ada pelayanan cek kesehatan yang praktis sehingga tidak perlu mengambil risiko untuk ke fayankes selama masa pandemi covid-19 ini.
Sara Dwi Triastina Mahanani
Departemen Ilmu Keperawatan/ Fakultas Kedokteran