Tingkatkan Imun Tubuh dari Sebaran COVID-19, Konsumsi Pangan Fungsional Galantin Tempe Bersama Mahasiswa KKN UNDIP
Coronavirus disease atau disebut juga dengan COVID-19 hingga saat ini masih menjadi topik yang belum diketaui ujung akhirnya. Berdasarkan update data yang diperoleh dari laman https://siagacorona.semarangkota.go.id/ diketahui bahwa total kasus COVID-19 terkonfirmasi di Kota Semarang hingga Minggu (8/8/2021) telah mencapai angka 83.479 dengan rincian pasien dirawat sebanyak 751. Pasien sembuh mencapai angka 76.639 dan kasus meninggal tercatat sebanyak 6.089. Hal tersebut mengharuskan masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh.
Tempe sebagai salah satu pangan hasil fermentasi jamur Rhizopus sp. merupakan produk turunan kedelai yang memiliki sifat fungsional. Pangan fungsional merupakan pangan yang mengandung komponen aktif dimana dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh manusia di samping zat-zat gizi di dalamnya. Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk konsumsi per 100 gram tempe disajikan pada ilustrasi berikut:
Tempe memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dari ikan salmon untuk tiap 100 gram, yaitu 20.80 gram untuk tempe dan kadar protein salmon sebesar 19.93 gram. Berdasarkan laman nilai gizi.com juga disebutkan bahwa tempe mengandung energi 201 kkal lebih tinggi daripada ikan salmon 170 kkal. Tempe juga mengandung karbohidrat yang tidak ada pada ikan salmon. Ringkasan gizi tersebut dapat menghasilkan kesimpulan bahwa tempe tidak kalah bergizi dari ikan salmon. Hal tersebut yang membuat tempe sangatlah berpotensi sebagai sumber gizi bagi tubuh ditambah dengan unsur fungsionalitasnya.
Tempe selain sebagai pangan sumber protein, juga dipercaya sebagai peningkat imunitas tubuh karena kandungan senyawa asam amino yang berperan sebagai zat antioksidan. Zat antioksidan di dalam tempe ini dapat menangkal radikal bebas untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit. Selain itu, tempe juga kaya akan vitamin (A, C, E, dan B6) serta mineral (Zn dan Fe) serta mengandung isoflavon. Isoflavon pada tempe memiliki peran sebagai zat antikanker. Hal tersebut sejalan dengan kondisi saat ini dimana dalam rangka menyintas COVID-19 kita perlu menjaga imunitas atau kekebalan tubuh, salah satunya dengan mengonsumsi pangan fungsional galantin tempe.
Galantin tempe menjadi salah satu diversifikasi pangan fungsional untuk pemenuhan gizi sekaligus memberi efek kesehatan pada tubuh karena sifat fungsionalnya. Tempe merupakan bahan baku yang cenderung pasti ada dalam lingkup kehidupan sehari-sehari sehingga tergolong tidak sulit untuk ditemukan. Cara pembuatannya yang mudah membuat olahan galantin tempe diharapkan dapat memberikan inovasi baru bagi warga RW 03 Kelurahan Tinjomoyo khususnya, dan masyarakat lain pada umumnya untuk mengolah ragam pangan.
Program kerja inovasi pangan galantin tempe telah dilaksanakan secara online dan offline. Pelaksanaan program secara langsung pada hari Rabu (4/8/2021) dilakukan penyebaran informasi secara langsung dengan media penjelasan berupa poster, di RW03 Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Selain itu juga dilakukan pembagian produk galantin tempe sebagai contoh hasil produksi sehingga menambah semangat dan ketertarikan warga RW 03 untuk memproduksi galantin tempe secara mandiri. Poster berisi tahapan singkat pembuatan galantin tempe serta mencakup manfaat galantin tempe di dalamnya. Program kerja ini bertujuan sebagai pemberdayaan masyarakat untuk tanggap akan pentingnya menjaga imunitas tubuh dengan mengonsumsi pangan fungsional.
Penyampaian program kerja secara online dilaksanakan melalui WhatsApp Group dengan menyampaikan video singkat tentang tata cara pengolahan galantin tempe. Video disajikan dengan link yang merujuk pada channel YouTube pribadi mahasiswa KKN UNDIP. Pelaksanaan program galantin tempe mendapat respon yang sangat baik dari warga RW 03 Tinjomoyo, dan dapat disimpulkan bahwa program telah disampaikan dengan baik dan tepat sasaran. Yuk tingkatkan konsumsi pangan fungsional dan buat galantin tempemu sendiri dengan menekan link berikut: https://youtu.be/sP2gaAiQGCY.
Penulis: Arina Alfania
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL): Ns. Muhammad Rofi’i, S. Kp., M. KEP.