Bingung Cara Melakukan Isolasi Mandiri di Rumah? Mahasiswa KKN UNDIP Ajarkan Solusinya bersama Warga
Semarang, Jawa Tengah (09/08) – Seperti yang dapat kita lihat bahwa kasus positif COVID-19 semakin meningkat tajam. Ketersediaan kamar di Rumah Sakit yang terbatas dan tidak bisa menampung semua pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 menjadikan isolasi mandiri (ISOMAN) sebagai solusinya. Isolasi mandiri hanya dianjurkan untuk pasien COVID-19 tanpa gejala atau bergejala ringan. Namun, dengan adanya anjuran isolasi mandiri ini nyatanya masih banyak masyarakat yang khawatir serta bingung mengenai bagaimana cara melakukannya. Seperti halnya pada warga RW 03, Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang ini.
Mengetahui hal tersebut salah satu mahasiswa kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2021 membantu memberikan solusi agar warga tidak lagi khawatir maupun bingung. Sabtu (31/07) bersama dengan Tim KKN RW 03 telah dilaksanakan kegiatan Sharing Online untuk warga setempat melalui platform digital Google Meets. Selain informasi mengenai penanganan isolasi mandiri yang tepat di rumah, informasi lain seputar COVID-19 dan penangannnya juga menjadi topic bahasan dalam sharing online ini.
Tak hanya melaksanakan Sharing Online, informasi mengenai penanganan isolasi mandiri yang tepat di rumah juga disebarkan dalam bentuk poster melalui group WhatsApp warga RW 03. Sehingga warga yang berhalangan hadir tetap dapat memahami bagaimana cara penanganan isolasi mandiri tersebut.
“Matur nuwun sudah membagikan ilmu dan pengetahuannya untuk warga RW 03, semoga memberikan manfaat dan kontribusi bagi warga RW 03 dalam upaya pencegahan penularan COVID-19” ujar Pak Alwan, selaku ketua RW 03 Kelurahan Bendan Ngisor.
Dengan adanya program kegiatan edukasi mengenai informasi penanganan isolasi mandiri yang tepat di rumah diharapkan warga tidak perlu khawatir dan bingung lagi tentang hal ini. Serta dapat membantu warga untuk saling bersama mengingatkan dan menjaga satu sama lain dalam melawan pandemic COVID-19.
Penulis : Ashrie Nur Ghaisani Wahyono, Teknik
Editor : Dr. Ana Silviana, S.H, M.Hum