EDUKASI PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK DAN PEMBUATAN ECOBRICK SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN KEHIDUPAN DI LAUT DARI MAHASISWA KKN UNDIP

SEMARANG – Pada hari Jumat (6/08/2021), sampah plastik selalu menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut. Sifat sampah plastik tidak mudah terurai, proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami. Indonesia merupakan penghasil sampah plastik laut terbesar kedua di dunia. Penelitian dari UC Davis dan Universitas Hasanuddin yang dilakukan di pasar Paotere Makassar menunjukkan 23% sampel ikan yang diambil memiliki kandungan plastik di perutnya. Jika diolah dengan baik, sampah plastik daur ulang dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp 16.379.472 per bulan dari produksi 48 ton sampah plastik.

Timbulan plastik hanya 10- 15% saja yang telah didaur ulang, 60-70% ditimbun di tempat pembuangan akhir, dan 15- 30% belum terkelola sampai terbuang ke lingkungan terutama perairan seperti sungai, danau, pantai, dan laut. Sampah plastik pada umumnya sulit untuk didegradasi dan menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Sehingga perlu dilakukan upaya mengelola sampah plastik yaitu dengan ecobrick. Ecobrick adalah teknik pengelolaan sampah plastik yang terbuat dari botol- botol plastik bekas yang didalamnya telah diisi berbagai sampah plastik higga penuh kemudian dipadatkan sampai menjadi keras. Komplek pemukiman menjadi salah satu penyumbang sampah plastik menjadi salah satu target yang tepat yang diberikan pengetahuan mengenai pengolahan lebih lanjut sampah plastik untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Lokasi KKN di RW 01, Kelurahan Jangli terdapat sejumlah sampah plastik dan penambahan penggunaan plastik yang pastinya sangat berpengaruh terhadap kehidupan di laut, karena seluruh sampah di darat akan berujung di laut. Sehingga diperlukan penanganan untuk masalah tersebut, dimana salah satunya adalah membuat ecobrick menggunakan botol bekas air mineral dan sampah plastik. ecobrick akan berfungsi sama seperti batu bata yang kemudian disatukan dan dapat dijadikan meja, kursi, atau berbagai barang lainnya yang bermanfaat. Edukasi dan sosialisasi yang dilakukan pada hari Jumat (06/08/2021) melalui Ketua RW 01 dalam bentuk video dan disebar luaskan kepada warga dan platform digital Youtube. Dengan begitu, dari kegiatan ini yaitu menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan memberikan pengetahuan mengenai pemanfaatan sampah plastik yang mudah dan mengurangi jumlah sampah plastik yang dibuang.

Penulis : Karina Safrillisa

DPL : Apri Dwi Anggo, S.Pi., M.Sc.