Limbah Jadi Berkah!! Mahasiswa KKN Undip Ajarkan Ubah Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)
Tembalang, Kota Semarang (09/08) – Kuliah Kerja Nyata Tim II Universitas Diponegoro 2021 masih dilaksanakan secara online, walaupun demikian hal tersebut tidak mengurangi dari nilai nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya ialah pengabdian dari mahasiswa terhadap masyarakat. Kegiatan KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun Akademik 2020/2021 kali ini mengusung tema Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui Kuliah Kerja Nyata”. Pelaksanaan kegiatan KKN berlangsung sejak tanggal 30 Juni hingga 12 Agustus 2021.
Kelurahan Tembalang, tepatnya RW02 RT 04 memiliki mayoritas penduduk yang bekerja sebagai penyedia warung makan serta usaha kos-kosan mahasiswa. Warung makan dan kos-kosan serta rumah para warga banyak menghasilkan limbah organik yang tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Limbah limbah rumah tangga tersebut hanya dibuang dan ditumpuk ditempat sampah saja. John Amsal Jawak (21) seorang mahasiswa KKN Undip 2021 dari program studi Agroekoteknologi bersama ibu dosen pembimbing lapangan dari FKM Undip Dr. Cahya Tri Purnami S.KM, M.Kes memiliki ide dan gagasan untuk memanfaatkan limbah rumah tangga tersebut menjadi pupuk organik cair (POC). “Hasil olahan limbah rumah tangga menjadi POC tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia terhdap tanaman disekitar rumahnya (tanaman hias maupun apotik hidup), mengurangi biaya pembelian pupuk kimia serta menjaga kesehatan lingkungan” ujar John.
Pembuatan pupuk organik cair ini tergolong mudah dan murah karena bahan utamanya gratis serta banyak tersedia di lingkungan sehingga mudah diterapkan dengan adanya bahan pendukung lainnya yaitu air, gula merah dan EM4. Proses pembuatannya juga mudah yaitu dengan melarutkan gula merah dengan air terlebih dahulu, kemudian dicampurkan dengan limbah rumah tangga seperti sayur, buah-buahan dan sisa bahan makanan sehari-hari yang sudah dicacah terlebih dahulu agar mudah terfermentasi dalam bak berpenutup, lalu tambahkan EM4, aduk merata dan diamkan selama sekitar 14 hari untuk proses fermentasi
Pengaplikasian pupuk dapat dilakukan dengan cara melarutkan terlebih dahulu dengan air biasa dengan perbandingan 1 : 3, yaitu 1 Liter pupuk dilarutkan dengan 3 Liter air, setelah itu baru bisa diaplikasikan dengan cara disiramkan atau disemprotkan langsung ke tanaman, dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman hortikultura.
Dikarenakan adanya peningkatan kasus Covid19 di Indonesia dan adanya pemberlakuan PPKM terhadap masyarakat, maka pelaksanaan program KKN dilakukan secara online dengan sasaran para orang tua di RW 02 RT 04 Kelurahan Temalang. Pelaksanaan program dilakukan dengan membentuk grub whatapps dan share video tutorial pembuatan POC serta dilanjutkan dengan sesi diskusi di dalam grub. Video tutorial pembuatan POC dari limbah rumah tangga dapat diakses dengan mudah melalui media sosial youtube : https://youtu.be/JGUIpYGqKIc
“Semoga dengan adanya program KKN ini dapat menjadi sumber refrensi dan ilmu bagi kami warga kelurahan Tembalang khususnya RW02 RT 04 untuk memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi sebuah produk yang bermanfaat bagi diri sendiri serta lingkungan, terimakasih nggih mas” ujar pak RT 04 Tembalang.
Ibu Cahya menyatakan bahwa pemanfaatan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk dapat memberikan keuntungan ganda yaitu mengurangi jumlah sampah rumah tangga sekaligus mendapatkan pupuk alamiah. Ke depannya kalau semua sampah di lingkungan warga ini dikelola dengan baik, maka bisa menjadi sumber pendapatan.
Dengan adanya edukasi mengenai cara pembuatan POC ini diharapkan warga kelurahan Tembalang khususnya RT 04/02 dapat mengelola limbah rumah tangga secara maksimal dan juga dapat dijadikan sebagai pengalaman serta pengetahuan baru.
Penulis: John Amsal Jawak/FPP-
DPL: Dr. Chya Tri Purnami S.KM, M.Kes.