Berani Vaksin Hebat!

Semarang (10/08/2021). Kasus Covid-19 di Indonesia saat ini belum menunjukan penurunan yang signifikan tidak terkecuali Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Masih banyak ditemukan kasus-kasus baru setiap harinya hingga akhirnya pemerintah terus memperpanjang PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) darurat hingga level 4 untuk saat ini dengan maksud menekan pertumbuhan kasus Covid-19.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Undip 2021 terpaksa dilaksanakan secara daring periode ini akibat pelaksanaan PPKM. Dengan mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)” mahasiswa Undip diharapkan dapat ikut berperan dalam pemberdayaan masyarakat dalam masa pandemi Covid-19 saat ini.

Kesadaran masyarakat atas pentingnya penerapan protokol kesehatan di masa pandemi ini perlu diperhatikan. Salah satu protokol kesehatan yang perlu diterapkan adalah 3M yang saat ini sudah ditingkatkan menjadi 5M ( Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, Membatasi mobilitas dan Menjauhi Kerumunan), akan tetapi itu saja tidak cukup untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Saat ini pun pemerintah sudah memberikan pelayanan vaksin kepada masyarakat sebagai bentuk perlindungan dari Covid-19, akan tetapi masih ada masyarakat yang masih ragu untuk melaksanakan vaksinasi akibat kurangnya pemahaman mengenai pentingnya vaksin maupun akibat banyaknya hoaks yang ada mengenai vaksin Covid-19. Oleh karena itu, Fairuz Zahira salah satu mahasiswa jurusan Statistika 2018 sebagai peserta KKN Tim II Undip 2021 melaksanakan program kerja KKN di Kelurahan Jangli khususnya RT 05 RW 02 dengan tema “Berani Vaksin Hebat!”. Pelakasanaan program kerja dilaksanakan dalam bentuk sosialiasi melalui WhatsApp grup warga RT 05 pada Senin, 9 Agustus 2021.

Infografis Berani Vaksin Hebat!

Pelaksanaan sosialisasi program Berani Vaksin diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat Kelurahan Jangli, khususnya RT 05 RW 02 terhadap pentingnya peran masyarakat dalam pemutusan penyebaran Covid-19.