“Gotong Royong” Kearifan Lokal Yang Terjaga di Desa Randu
Proses Gotong Royong merobohkan tembok
Jum’at 14Juli 2017, pada pukul 07.00 W.I.B. warga Desa Randu sudah berkumpul di tepat yang sudah disepakati untuk diadakan Kerja Bhakti atau warga Desa Randu lebih akrab menyebutnya dengan nama “Gerakan”. Seluruh warga nampak antusias untuk melakukan kerja bhakti pagi itu. Pekerjaan yang dilakukan adalah merobohkan tembok bangunan bekas SMP yang sudah tidak digunakan. Bangunan itu dirobohkan untuk diambil batako dan besi bangunannya untuk membangun Madrasah Ibtidaiyah (MI) Desa Randu.
Semua warga sangat semangat menggunakan alat-alat yang mereka bawa dari rumah masing-masing. Masyarakat secara sukarela mengikuti acara ini, ada pula warga yang membawa makanan dan minuman untuk dimakan bersama-sama sembari beristarahat dan bersendau-gurau.
Menurut Pak Wahyudin salah seorang perangkat desa menyatakan bahwa kegiatan kerja bhakti ini dilakukan dihari ju’mat karena masyarakat banyak yang libur dihari jum’at, tidak seperti yang dilakukan di tempat-tempat lain yang sering melaksanankan kegiatan semacam ini di hari minggu.
Keceriaan diwajah para warga merefleksikan kekompakan dan rasa sukarela dalam diri warga dalam mengerjakan kerja bhakti. Tembok yang berdiri tegak pun mampu dirobohkan dengan kekompakan, sangat nampak nilai kekompakan di masyarakat, hal semacam ini sangat langka terjadi di perkotaan. Canda tawa ditengah kerja bhakti membuat rasa lelah yang ada ditubuh seakan hilang begitu saja. Mahasiswa KKN Undip di Desa Randu ikut melebur didalam kegembiraan dan keseruan kerja bhakti di Desa Randu. Kegiatan ini selesai sekitar pukul 10.30 W.I.B. karena ada persiapan shalat jum’at. (PDD/Randu)
Editor: Pak Hari
28 Juli 2017