Pentingnya Literasi Media Pada Era Pandemi
Di tengah pandemi, banyak informasi palsu atau hoax beredar soal pengobatan, penanganan pandemi, hingga vaksinasi. Jangan asal percaya karena hoax bisa berbahaya bagi masyarakat.
Menurut WHO, infodemik adalah informasi yang berlebihan tentang suatu masalah, sehingga sulit untuk menemukan solusinya. Penyebaran informasi yang salah, disinformasi, dan rumor selama keadaan darurat kesehatan dapat menghambat respons kesehatan masyarakat yang efektif dan menciptakan kebingungan dan ketidakpercayaan di antara masyarakat. Untuk itu, WHO memberi panduan agar masyarakat terhidar dari infodemik yang menyesatkan. Jika mendapatkan berita bohong atau hoax terkait Covid-19, lakukan beberapa Langkah berikut.
- Cek sumber berita. Cari tahu siapa yang menyebar informasi dan dari mana mendapatkannya meskipun mereka adalah anggota keluarga sendiri
- Hindari hanya membaca judul berita. Judul yang digunakan bisa bersifat provokatif dan sensasional
- Mencari tahu penulisnya. Biasakan mengecek latar belakang penulis melalui mesin pencari untuk mengetahui kredibilitas dan memastikan bahwa ia nyata.
- Memeriksa tanggal terbit untuk memastikan informasi tersebut relevan dan terbaru.
- Memeriksa bukti-bukti pendukung untuk semakin memastikan isi informasi
- Mengenali bias pemikiran sendiri agar penilaian kita tetap objektif terhadap suatu informasi.
- Cek dengan pemeriksa fakta seperti International Fact-Checking Network untuk semakin memastikan informasi yang diterima akurat.
Dengan begitu, salah satu mahasiswa KKN, Ryan Razan Fathantra mengajak masyarakat terutama kelurahan lempongsari untuk bijak dalam bersosial media.
Ryan Razan Fathantra KKN TIM II Undip 2021