Tanamkan Hidup Sehat Untuk Anak, Lindungi Bahaya COVID -19 Dimulai dari Keluarga
Semarang, Banyumanik (12/8). Selama 2 tahun pandemi berlangsung, tidak hanya di Indonesia namun juga seluruh dunia mengalami dampak, dimulai dari pemberlakuan sekolah daring, perlakuan protokol kesehatan, vaksinasi masal, hingga pembatasan publik. Demi menunjang berkembangnya kemampuan mahasiswa, Program mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro dilaksanakan bertemakan “KKN Pulang Kampung: Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid 19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).” Program yang dilakukan dilaksanakan secara daring, hal ini tidak mematahkan semangat mahasiswa, salah satunya datang dari program yang dicanangkan oleh Rheza Firmansyah Muhammad (20), salah satu anggota Tim II KKN Undip 2021.
Kecemasan Rheza dalam melihat kondisi dilingkungan Kelurahan Sumurboto menyebabkan dia terdorong untuk melakukan program dalam menjaga kesehatan dan pencegahan penyebaran Covid -19 di kalangan anak – anak. Kasus Covid – 19 yang dialami anak seiring berjalan waktu semakin meningkat, hal ini menyebabkan pusat perhatian pentingnya edukasi mengenai pentingnya memerhatikan kondisi anak di era pandemi. Peran keluarga sangat diperlukan dalam menjaga anak – anak, baik menjaga kesehatan anak kita sendiri, juga mencegah penyebaran ke anak lain.
Media yang digunakan untuk melancarkan program ini adalah dengan menggunakan leaflet, yang selanjutnya leaflet tersebut ditempelkan dan dibagikan ke berbagai keluarga di sekitar Kelurahan Sumurboto. Isi dari leaflet tersebut adalah antara lain, penjelasan dasar mengenai apakah Covid – 19 dan kepentinganya untuk anak – anak, melalui apa saja penyebaran virus ini, dan langkah – langkah yang bisa dilakukan oleh keluarga dalam melindungi anak dari Covid – 19.
Pertama – tama yang bisa dilakukan oleh keluarga dirumah adalah memantau kesehatan dari anak, kita dapat mengenali gejala – gejala yang kemungkinan dialami oleh anak ketika terinfeksi Covid – 19, bersamaan dengan tindakan apa saja yang dapat dilakukan jika kondisi anak memburuk. Kedua adalah bagaimana kita mengajari anak mengenai kebiasaan hidup sehat. Terakhir, kita dapat melindungi anak dengan mengajak anak berdiskusi mengenai isu ini, anak mudah sekali menyerap informasi baru, hal ini dapat menjadi pisau bermata dua, dimana kita harus pandai memilah informasi yang dapat kita ajarkan ke anak. Jangan sampai anak kita mendapatkan informasi yang tidak benar atau hoax, dengan membahas isu ini, anak bisa memahami kondisi dan tidak panik dalam menghadapi Covid – 19.
Penulis : Rheza Firmansyah Muhammad, 22010118130184, S1 Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.
DPL : Ns. Muhamad Rofii., S.Kp., M.Kep.