MAHASISWA KKN TIM II UNDIP MEMBUAT TUMPANG SARI GUNA MENJAGA KETAHANAN PANGAN DI MASA PANDEMI COVID-19

Penyebaran virus Covid-19 menimbulkan berbagai dampak yang signifikan, salah satunya mengancam ketahanan pangan. Sektor pertanian tentunya menjadi sorotan karena memiliki kaitan erat dengan ketahanan pangan nasional yang berada di ujung tanduk selama masa pandemi belum berakhir. Ketahanan pangan harus terus diupayakan untuk menghindari krisis pangan yang dapat terjadi sewaktu-waktu akibat pandemi yang tak kunjung usai. Ketahanan pangan skala keluarga sendiri merupakan kemampuan rumah tangga untuk dapat mencukupi pemenuhan pangan anggota keluarga dari waktu ke waktu agar dapat hidup sehat dan mampu melakukan aktivitas kesehariannya secara normal

Masyarakat saat ini hidup di era dengan mobilitas yang tinggi, dimana segala sesuatunya dituntut untuk serba instan. Membeli sayuran pasti langsung dari pasar dan pasti selalu mencari harga yang murah. Akan tetapi untuk mengurangi rasa ketergantungan, maka diperlukannya penanaman tanaman sayur secara mandiri bagi masyarakat. Seperti yang telah dilakukan tentang edukasi mengenai budidaya tanaman hortikultura seperti kangkung, cabai, dan sawi sebagai tanaman yang dibudidayakan dalam skala rumah tangga.

Budidaya tanaman dapat dilakukan oleh setiap orang, dengan menggunakan media tanam apapun. Jika ingin mudah, menggunakan polybag sebagai media tanam. Demi menjaga ketahanan pangan, kegiatan KKN bisa menjadi salah satu sarana edukasi bagi masyarakat RW 08 Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Hal ini dilakukan supaya di masa pandemi covid ini, masyarakat mampu membudidayakan tanaman secara mandiri. Karena pada masa situasi seperti ini, jika harus ke pasar, terkadang tidak semua orang ingin pergi karena dapat menimbulkan kerumunan.

Beruntungnya ada mahasiswa yang KKN, sehingga masyarakat menjadi sadar akan pentingnya budidaya tanaman secara mandiri. Karen manfaat yang didapat antara lain yaitu hemat biaya, mudah dipanen kapan saja, mudah dibudidayakan, dan tidak memerlukan lahan yang luas. Antusias dari ibu-ibu PKK juga baik, dibuktikan dengan ada beberapa yang bertanya bagaimana ciri tanaman yang baik untuk dikonsumsi.

Nama Mahasiswa : Adietya Muhammad Riezky

DPL : Dr. Ir. Baginda Iskandar Moeda T., M.Si., IPM