UBAH LIDAH BUAYA MENJADI GEL SERBAGUNA UNTUK ATASI KULIT KERING

Kudus (11/8/2021), program pemberdayaan masyarakat dalam rangka menekan penyebaran covid-19 serta dampak dari budaya mencuci tangan yang terlalu sering di desa Loram Wetan RT06/RW05, kecamatan Jati, kabupaten Kudus. Pelatihan pembuatan Aloe Vera Multifunction Gel untuk mengatasi permasalah kulit kering oleh mahasiswa KKN Tim II UNDIP dari program studi Biologi dilaksanakan pada hari Minggu, 25 Juli 2021. Program ini ditujukan kepada masyarakat desa Loram Wetan, khususnya ibu-ibu rumah tangga. Tujuan dari program ini adalah untuk memanfaatan potensi desa Loram Wetan, khususnya lidah buaya sebagai sarana dalam mengatasi permasalahan kulit.

Pandemi Covid-19 berdampak pada meningkatnya budaya mencuci tangan dan pemakaian masker di masyarakat secara pesat. Mencuci tangan yang terlalu sering dapat berdampak pada kulit tangan yang kering dan mudah iritasi. Selain itu, penggunaan masker sepanjang hari juga menyebabkan kulit muka menjadi pengap dan rentan terhadap berbagai permasalahan kulit. Pelatihan pembuatan gel serbaguna berbasis lidah buaya ini dapat dijadikan alternatif solusi dalam mengatasi permasalahan kulit tersebut. Dengan demikian, penerapan protokol kesehatan sebagai tindakan preventif untuk menekan penularan covid-19 dapat terlaksana dengan baik.

Program kerja ini dilaksanakan secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dikarenakan adanya kebijakan PPKM oleh pemerintah. Meskipun demikian, program kerja ini tetap berlangsung dengan baik dan lancar. Pelaksanaan program diawali dengan pembuatan grup WhatsApp yang diikuti oleh warga RT 06/RW 05 desa Loram Wetan. Selanjutnya, diadakan sosialisasi online melalui google meeting dan dilanjutkan dengan pengenalan program. Untuk memudahkan warga dalam memahami langkah-langkah kerja pembuatan Gel serbaguna berbasis lidah buaya ini, mahasiswa KKN TIM II membuat video tutorial dan membagikannya di grup WhatsApp.

Gambar 1. Alat dan bahan pembuatan gel serbaguna

Respon positif dari pelaksanaan program didapatkan dari warga desa Loram wetan RT 06/RW 05. Hal ini ditandai dengan peran aktif warga dalam mengikuti sosialisasi hingga mempraktikannya secara mandiri.

“Bagus mbak (programnya), aku kalo lagi (aktivitas) di luar make masker terus jadi mukanya pengap, panas terus ngeringet  (berkeringat) gampang jerawatan” ujar Haryatun (warga desa Loram Wetan).

Harapan kedepannya, program ini tetap dapat dipraktikan secara mandiri oleh warga desa setempat sehingga lidah buaya yang melimpah dapat dimanfaatkan secara lebih optimal. Lebih lanjut, semoga program yang telah dijalankan memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan serta dapat menjadi ide untuk membuka peluang usaha.

Penulis: Noora Lailatul Husna

Editor: Nikie Astorina YD, SKM, M. Kes

#undip #KKNTimllPeriode2021 #p2kknundip #lppmundip