Dari Alam Untuk Alam Kepada Alam: Perwakilan Mahasiswa Universitas Diponegoro pada KKN-Kebangsaan 2021 Melakukan Upaya Peningkatan Kualitas Tanaman di Desa Rantau Karya
Perwakilan mahasiswa Undip bersama mahasiswa KKN Kebangsaan 2021 Posko 10 melakukan upaya peningkatan kualitas tanaman sambi menjaga lingkungan dari limbah organik. Kegiatan ini diikuti dengan Kelompok Wanita Tani Desa Rantau Karya, Kecamatan Geragai, kabupaten Tanjung Jabung Timur.
“Desa Rantau Karya memiliki tempat yang tunjuk dengan pemerintah setempat untuk membersamai kelompok wanita tani dalam bidang pertanian. Namun, mereka masih membeli pupuk kimia dan juga pupuk organik lainnya. Disamping lingkungan mereka masih banyak limbah organik, mengapa tidak langsung dibuatkan pupuk organik cair yang dimana proses penyerapan nutrisi ke tanaman pun tergolong cepat dibandingkan pupuk lainnya.”ujar Chyntia
Program Kerja ini diawali dengan banyaknya limbah organik (sampah dapur, daun kering, dsb) yang belum terkelola dengan baik dan disertai dengan peningkatan kebutuhan pupuk kompos di Kelompok Wanita Tani.
Berada dibawah asuhan dosen pembimbing lapangan Hamdan Maruli Siregar S. P., M. Si., Dan Endy Effran, S. P., M. Si. Program kerja ini menjadi solusi terbaik dalam pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk organik cair sehingga pupuk tersebut dapat digunakan dalam peningkatan produksi sayur Mayur di lahan Kelompok Wanita Tani Desa Rantau Karya.

Program kerja ini merupakan program gabungan mahasiswa Kkn luring dan daring, program kerja ini diusulkan oleh 3 mahasiswa, yaitu Chyntia Vira Regina (Undip), Oktavia Pratiwi (Unja), dan Grace (ISI Surakarta). Program ini dilaksanakan secara langsung melalui kegiatan demonstrasi dan pembagian pamflet mengenai manfaat, alat dan bahan, cara pembuatan, hingga cara pemakaiannya.
“Pembuatan pupuk organik cair (POC) di Desa Rantau Karya ini merupakan kegiatan yang menjadi solusi pengelolaan limbah yang inovatif dan ramah lingkungan. POC pun masih sangat baru bagi kami. Harapannya kedepannya Desa Rantau Karya bisa menghasilkan pupuk organik sendiri dan bahkan bisa menjualnya kembali.”
Jelas Pak Agus selaku Kepala Desa Rantau Karya.
Selama program kerja berjalan, masyarakat Kelompok Tani Wanita menyatakan bahwasanya mereka sangat tertolong dengan ide inovasi pemanfaatan limbah organik ini, apalagi limbah dapur yang sangat banyak dan kebanyakan terdahulu hanya dibuang tanpa termanfaatkan kembali. Selain itu uang kas mereka dapat lebih hemat dalam pembelian pupuk kompos yang biasa dibeli sebelumnya. Oleh karena alat dan bahan yang dibutuhkan tidak sulit untuk didapatkan, maka harapannya produksi pupuk organik cair ini akan selalu ada dan menjadi pusat perekonomian desa.
Kini saatnya kita menggunakan produk ecofriendly guna menjaga kesehatan bumi tercinta…
Penulis: Chyntia Vira Regina
23 Agustus 2021