Pembuatan Instalasi Hidroponik Dengan Sistem Pengairan Otomatis.

Semarang (29/9/2021)-Penyerahan instalasi hidroponik kepada perwakilan Kelompok tani Dusun Kaligawe

Sebagian besar masyarakat Dusun Kaligawe bermata pencaharian sebagai petani. Pertanian masyarakat masih dilakukan secara konvensional, yaitu di sawah dan  lahan pekarangan di sekitar desa. Hal ini menjadikan masyarakat harus rutin melakukan perawatan di lahan pertanian. Dengan adanya hidroponik, masyarakat dapat membudidayakan berbagai jenis tanaman salah satunya sayuran. Perawatan yang mudah dan tidak memerlukan lahan yang luas menjadi daya tarik sistem hidroponik.

Hidroponik adalah salah satu media tanam yang dalam penanamannya tidak lagi menggunakan tanah. Media hidroponik dapat diganti dengan air, gel, serbuk kelapa, pasir dan lain-lain. Teknik hidroponik tidak di kembangkan dalam skala yang besar tetapi dengan skala yang kecil. Tanaman hidroponik ini berguna untuk mengganti tanah yang tersedia di daerah tersebut dengan media tanam lain. Tanaman hidroponik apabila di jual harganya di atas rata-rata harga umumnya. Media hidroponik sangat mudah dikembangkan sebagai suatu hobi. Dalam pertanian hidroponik banyak di tekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi dan kesuburan pada tanamannya. Penanaman hidroponik yang di lakukan tanpa menggunakan tanah masih asing dalam kalangan masyarakat.

Penanaman secara hidroponik terhambat karena banyak yang meragukan tentang hasil dari tanaman hidroponik. Menanam secara hidroponik biasanya memang cocok untuk di tanam pada tanaman budidaya. Dalam penggunaan media tanam hidroponik, media tanam yang di gunakan juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman. Bahan-bahan sebagai media tumbuh juga akan mempengaruhi sifat lingkungan media tanam yang ada. Budidaya dengan tanaman hidroponik ini juga di lakukan pada lahan-lahan yang sempit. Yang biasanya di gunakan sebagai tanaman hidroponik adalah semacam tanaman holtikultura, tetapi biasanya yang di tanam adalah tanaman semusim. Sebenarnya semua jenis tanaman juga bisa di budidayakan dengan menggunakan cara hidroponik.

Hambatan dalam pembutaan instalasi karena butuh alat khusus dan harga paralon yang relatif mahal bagi warga desa, namun jika dilihat dari segi hasil serta perawatan yang mudah maka penanaman secara hidroponik tentunya sangat menjanjikan bagi warga desa. Selain itu, pengenalan budidaya tanaman dengan menggunakan sistem hidroponik itu juga sebagai upaya dalam rangka mencapai tujuan dan target dari Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Maka dengan melakukan program ini diharapkan mampu mengenalkan kepada masyarakat sekitar mengenai sitem pertanian hidroponik yang mempunyai keunggulan dari segi lahan dan hasil ketimbang sistem pertanian konvensional, dan diharapkan mampu dikembangkan sebagai salah satu sumber pasif income bagi masyarakat.

Penulis             :

Aditya Yoga Pramana

Alif Nugroho

DPL                :

Dr. Yulita Nurchayati, S.Si., M.Si.