MAHASISWA KKN TEMATIK UNDIP X UNICEF LAKUKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS EDUKATIF DAN IMPLEMENTATIF DALAM MEMUTUS RANTAI PENULARAN COVID-19
Per 27 Oktober 2021, Provinsi Jawa Tengah dilaporkan menyumbang sebesar 11.4 % kasus Covid-19 di Indonesia, urutan ketiga terbanyak setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat yaitu sebanyak 484.621 kasus (www.covid19.go.id). Upaya penanganan dan pencegahan infeksi SARS-Cov-2 ini terus dilakukan di berbagai wilayah bahkan berbagai negara.
Vaksin merupakan antigen yang apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu (Permenkes RI No. 42 Tahun 2013).
Berbagai jenis vaksin Covid-19 telah dikembangkan dari berbagai negara. Pemberian vaksin merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi Covid-19 namun masih banyak masyarakat yang enggan untuk divaksin karena beberapa alasan seperti kecemasan gejala pasca vaksin yang berlebihan (KIPI vaksin Covid-19) https://kipi.covid19.go.id/ dan kurangnya pemahaman mengenai pentingnya vaksin Covid-19 itu sendiri bagi tubuh. Kurangnya pengetahuan mengenai Covid-19 juga dapat menjadikan masyarakat menjadi kurang peduli terhadap pandemi Covid-19. Program kegiatan “Pemberdayaan masyarakat Berbasis Edukatif dan Implementatif dalam Memutus Rantai Penularan Covid-19” dimaksudkan untuk dapat ikut berpartisipasi dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Basis edukatif dilakukan melalui kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai Covid-19 dan vaksin Covid-19 serta pembagian komik Covid-19 dan penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak) untuk murid sekolah dasar.





Basis implementatif dilakukan melalui demonstrasi (video tutorial) pembuatan hand sanitizer SIPISAL (Sirih, Jeruk Nipis, dan Alkohol 70%). Bahan dasar yang digunakan adalah daun sirih karena banyak warga Desa Jrakahpayung yang menanam tanaman sirih di pekarangan rumahnya. Jeruk nipis juga mudah untuk di dapatkan di sekitar lingkungan Desa Jrakahpayung, bahkan tidak sedikit warga yang juga menanam tanaman jeruk nipis di kebun atau pekarangan rumahnya.
Komposisi bahan yang digunakan untuk membuat hand sanitizer SIPISAL yaitu 80 % bahan alam (ekstrak sirih 90% + perasan jeruk nipis 10%) dan 20% alkohol 70%, bisa ditambahkan parfum secukupnya untuk memberikan sedikit bau harum. Daun sirih 25 gram (-+ 50 lembar) dalam 200 mL air panas disteam selama 15-30 menit untuk mendapatkan ekstrak sirih. Metode ini praktis dan mudah untuk dilakukan.


Program kegiatan yang telah dilaksanakan diharapkan mampu meningkatkan antusiasme masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19, masyarakat menjadi lebih peduli dengan pandemi Covid-19 dan lebih bijak dalam menyikapi situasi pandemi Covid-19. Demonstrasi pembuatan hand sanitizer yang telah dilakukan diharapkan mampu meningkatkan keterampilan masyarakat untuk dapat memanfaatkan bahan alam yang ada di sekitar lingkungan sebagai alternatif bahan antiseptik, salah satu media pencegah Covid-19 yang lebih terjangkau, sehingga mendukung masyarakat untuk dapat ikut turut aktif memutus rantai penularan Covid-19.
Penulis : Marya Salfia Khoerunisah (Biologi – FSM)
Dosen Pembimbing : Amni Zarkasyi Rahman, S. A. P., M. Si.
Lokasi KKN : Desa Jrakahpayung, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang