Ayo Perkuat Imunmu! Mahasiswa KKN Undip Mengedukasi Masyarakat Mengenai Produk Olahan Berbahan Dasar Pangan Lokal
Pati (26/11)- Baru-baru ini kasus Covid-19 mulai mengalami penurunan. Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan kasus positif harian berada di angka 9.604 pada 24 Agustus 2021. Angka tersebut memang sempat merangkak naik menjadi 19.106 sehari setelahnya. Namun, akhirnya bisa kembali turun pada pada 25-29 Agustus 2021 dengan jumlah 18.671, 16.899, 12.618, 10.050, dan 7.427. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor pemerintah dan masyarakat yang serta merta bekerja sama untuk memutus rantai virus corona ini. Namun kita tidak boleh lengah sebelum WHO mendeklarasikan wabah Covid-19 telah usai. Oleh karnanya masyarakat tetap harus selalu waspada akan timbulnya varian jenis baru virus ini. Salah satu pencegahannya dengan memperkuat system kekebalan tubuh kita. Sistem kekebalan tubuh yang berfungsi dengan baik sangat penting dalam memerangi Covid-19. Dalam rangka mempertahankan diri dari virus, tubuh seharusnya membutuhkan vitamin dan nutrisi lain yang cukup.
Di daerah kampung, tepatnya di Desa Bakaran Kulon masih sangat minim jumlah warga yang sudah divaksin karena keterbatasan suplai vaksin yang diterima oleh desa. Karnanya, penulis sebagai salah satu mahasiswa KKN Tematik UNDIP X UNICEF tergerak untuk melakukan sosialisasi tentang pentingnya mengkonsumsi produk yang berbahan dasar antioksidan seperti jahe dan jeruk nipis guna meningkatkan kekebalan tubuh di masa pandemi. Tidak hanya sosialisasi, penulis juga mendemokan produk olahannya kepada warga setempat. Produk peningkat imun ini disebut dengan “Janis” atau “Jahe-Jeruk Nipis”. Produk ini berbahan dasar jahe dan jeruk nipis yang dijadikan sebagai produk minuman dengan berbagai manfaat. Dua bahan ini kaya akan kandungan antioksidan berupa shogaol dan gingerol dan vitamin C pada kandungan jeruk nipis. Penggabungan kedua bahan ini menghasilkan manfaat yang menakjubkan.
Program dilakukan secara offline, namun tetap selalu mematuhi protocol kesehatan dengan ketat. Sosialisasi yang dilakukan maksimal 20 warga mengingat masih dalam keadaan pandemic Covid-19. Produk Janis mendapat respon positif dari para warga, mengingat bahan-bahan yang diperlukan mudah didapat serta ekonomis, namun tak lepas dengan khasiatnya. “Bagus mbak sosialisasinya, bahannya gak susah dicari, ilmunya dapet banget” ujar Ibu Rusmini. Selain itu penulis juga tidak selalu berfokus pada manfaat peningkat imun, namun juga diselingi manfaat lain pada jahe dan jeruk nipis itu sendiri. “Saya baru tau kalo minuman jahe-jeruk nipis ini bisa mengecilkan perut” ujar ibu Sari, “Iya, bagus ini materinya si mbak, saya udah buktiin sendiri manfaat jahe-jeruk nipis bisa ngecilin perut, saya biasa bikin 3x dalam seminggu” jawab Ibu Sri membalas perkataan Bu Sari. “Rasa jahenya pas, seger ada jeruk nipisnya, trus saya juga suka karena diberi tambahan selasih, bikinnya gampang lagi” ujar tertimoni dari Bu Nevi.
“Dengan adanya kegiatan semacam ini, saya berharap para warga lebih mengetahui manfaat-manfaat dari produk pangan yang sering dijumpai, jahe dan jeruk nipis kan sering dipakai masak, membuat wedhang, tapi para warga kerap tak memperdulikan khasiatnya, hanya sebatas mengkonsumsinya tanpa tau manfaatnya” ujar Bu Siwi.
Setelah dilakukannya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Desa Bakaran Kulon lebih memperhatikan apa yang mereka konsumsi untuk menjaga kondisi tubuh. Tidak hanya pada saat pandemic atau saat sedang sakit, namun untuk menjaga tubuh agar tetap selalu sehat.
Penulis: Endah Suprapti Mustikowati (23020119140107), Teknologi Pangan, FPP, Universitas Diponegoro.
DPL: dr. Sri WInarni, M.Kes.
Lokasi KKN: Desa Bakaran Kulon, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
KKN TEMATIK 2021 UNDIP X UNICEF