Mahasiswa Undip Berikan Edukasi Pentingnya Imunisasi
Semarang (24/11/2021) – Mahasiswa Universitas Diponegoro melaksanakan Kuliah Kerja Nyata kolaborasi UNDIP dengan UNICEF yang mengusung tema “Sinergisitas antara Akademisi dan Pemerintah dalam Mendukung Pencapaian SDGs Melalui Percepatan Vaksinasi serta Pencegahan Penularan COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah” berlangsung pada tanggal 18 Oktober – 28 November 2021.
Pandemi covid-19 belum sepenuhnya usai. Masyarakat terus dihimbau untuk tetap melaksanakan protocol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Dampak covid-19 memang terasa dalam berbagai bidang kususnya bidang kesehatan dan ekonomi. Saat ini tengah dilaksanakan upaya pencapaian herd immunity dengan melakukan vaksinasi Covid-19 kepada warga. Tidak hanya vaksinasi Covid-19 yang perlu diperhatikan, tetapi imunisasi dasar lengkap juga perlu diperhatikan. Jangan sampai lengah untuk tetap melaksanakan imunisasi dasar lengkap ditengah pandemic.
Adelia Maharani Bramadita, mahasiswa KKN tematik UNDIP X UNICEF Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian memberikan edukasi kepada ibu baduta RW 15 Kelurahan Srondol Wetan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang terkait pentingnya imunisasi, kaitan imunisasi dengan herd immunity serta cara mengatasi dampak imunisasi melalui pemberian ASI yang dikaitkan dengan kebersihan pangan. Edukasi dilaksanakan melalui video Youtube yang kemudian dibagikan kepada warga melalui Whatsapp.

Imunisasi penting untuk dilaksanakan karena imunisasi akan membentuk kekebalan dalam tubuh seseorang sehingga penyakit dapat dicegah ataupun apabila terkena maka sakitnya akan lebih ringan. Imunisasi dasar yang perlu dilakukan pada bayi dibawah dua tahun, yaitu Hepatitis B yang diberikan kurang dari 24 jam setelah lahir, BCG dan Polio 1 pada usia 1 bulan, DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2 pada usia 2 bulan, DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3 pada usia 3 bulan, DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV pada usia 4 bulan, serta Campak pada usia 9 bulan. Bayi dibawah dua tahun juga perlu melakukan imunisasi lanjutan DBPT-HB-Hib serta Campak pada usia 18 bulan. Booster DPT-HB-Hib perlu dilakukan dikarenakan titer antibody vaksin tersebut menurun pada usia 15-18 bulan, sedangkan pada campak efikasi vaksinnya berkisar 85% sehingga masih ada yang rentan penyakit campak.
Imunisasi tidak hanya memberikan perlindungan diri seseorang tetapi juga untuk lingkupnya, seperti yang saat ini sedang terjadi vaksinasi Covid-19. Istilah tersebut dikenal dengan herd immunity atau kekebalan kelompok dimana kekebalan tersebut akan tercapai apabila cakupan vaksinasi merata mencapai 60-80%. Imunnisasi akan memberikan dampak nyeri, bengkak, hingga demam. Cukup berikan obat dan asi yang cukup agar bayi tidak dehidrasi. ASI mengandung antiinflamasi dan antimikroba yang dapat menurunkan demam. Tentunya kualitas ASI dipengaruhi oleh asupan Ibu.
Oleh karena itu, Ibu perlu memperhatikan nutrisi cukup akan 4 sehat 5 sempurna dan pastinya kebersihan pada pangan dengan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memasak, memastikan tempat memasak bersih, dan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Tanggapan dari salah satu warga menyatakan bahwa edukasinya cukup kreatif melalui video dimana imunisasi sangat penting untuk dilakukan terutama imunisasi dasar yang wajib sehingga ketahanan tubuh anak menjadi lebih baik. Melalui edukasi ini diharapkan ibu baduta tidak lengah dalam melakukan imunisasi meskipun di tengah pandemi.
Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes. selaku Dosen Pembimbing Lapangan menyampaikan bahwa dalam edukasi imunisasi diperlukan materi dan cara penyampaian yang mudah dipahami dan menarik.
Penulis : Adelia Maharani Bramadita
Editor : Dr. Cahya Tri Purnami S. KM., M.Kes.