Edukasi 3M oleh Mahasiswa KKN Tematik UNDIP x UNICEF sebagai Salah Satu Cara Memutus Rantai Penyebaran COVID-19

Raihan, mahasiswa KKN Tematik UNDIP x UNICEF ketika memberikan edukasi 3M kepada siswa-siswi kelas 6 SD N Tlogosari Wetan 02. (Foto: dok. Pribadi)

SEMARANG- Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik kembali diadakan di Universitas Diponegoro. KKN Tematik yang berkolaborasi dengan UNICEF dan juga dinas kesehatan ini mengusung tema “Sinergitas Antara Akademisi dan Pemerintah dalam Mendukung Pencapaian SDG’s melalui Percepatan Vaksinasi serta Mencegah Penularan COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah”. KKN yang berlangsung selama 6 minggu ini dilaksanakan di sekitar tempat tinggal masing-masing mahasiswa, salah satunya di Kelurahan Tlogosari Wetan, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

Kasus COVID-19 yang mulai melandai di beberapa kota membuat pemerintah mengkaji ulang kebijakannya terkait pembelajaran di sekolah. Beberapa sekolah sudah diperbolehkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Salah satunya adalah SD Negeri Tlogosari Wetan 02 di Kota Semarang.

Pembelajaran tatap muka ini berpotensi menimbulkan cluster penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah jika tidak menerapkan 3M dengan baik dan benar. Melihat permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tematik UNDIP x UNICEF, Raihan Atha, mencari solusi dengan memberikan edukasi kepada siswa-siswi di SD Negeri Tlogosari Wetan 02.

Edukasi yang diberikan seputar mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak yang baik dan benar. Siswa-siswi tampak mendengarkan edukasi dengan antusias.

Setelah selesai edukasi, siswa-siswi mendapatkan bingkisan yang berisikan masker, hand sanitizer, dan susu. Bingkisan ini diharapkan sebagai penyemangat dan pengingat agar siswa-siswi mampu melaksanakan 3M yang baik dan benar seperti yang sudah diajarkan Raihan.

Pak Eko, guru penanggung jawab kegiatan KKN ketika ditemui di Sekolah, Senin (22/11). (Foto: dok. Pribadi)

Pak Eko, selaku guru yang menjadi penanggung jawab kegiatan KKN di SD Negeri Tlogosari Wetan 02, menyampaikan kalau penyampaian materi edukasi oleh Raihan sudah baik.

“Untuk penyampaian materinya baik. Baiknya dalam arti untuk kelengkapan semua perangkat yang dibutuhkan sudah sesuai,” jelasnya ketika dihubungi di SD, Senin (22/11).

Pak Eko juga memuji manajemen waktu Raihan, dari mulai mengurus perizinan hingga selesainya edukasi diberikan. “Untuk dari awal sampai sekarang menurut saya baik. Baiknya ketika yang Mas Raihan butuhkan ya konsekuen dengan waktu atau jam, itu yang paling utama kalau menurut saya sendiri. Karena disiplin kan dilihat dari waktu ya, mas, ya.”

Selain melakukan edukasi, Raihan juga memasang poster di mading sekolah. (Foto: dok. Pribadi)

Pak Eko sendiri menilai pelaksanaan KKN Tematik ini lebih maksimal dalam pelaksanaan program kerja mahasiswa. Ini dikarenakan mahasiswa bisa lebih fokus pada tujuan yang telah diberikan.

“Maksimalnya karena sesuai dengan tanggung jawabnya sendiri sendiri, dan tujuannya juga baik, baiknya untuk meningkatkan mahasiswa sendiri atau tempat yang diteliti tersebut,” terang Pak Eko menutup wawancara pada pagi hari itu.

Mahasiswa: Raihan Atha NW (14040119130056)

DPL: Dr. Adi Nugroho, M.Si. dan Dr. Ir. Martini, M.Kes.