Bukan Tidak Mungkin Anak SD Bisa Membuat Sabun Cuci Tangan Sendiri, Mahasiswa KKN Tematik Undip x UNICEF Bantu Pembuatan Sabun Cuci Tangan Mandiri Demi Wujudkan PTM yang Aman dan Nyaman

Pemberdayaan peserta didik Kelas 5A SD N 1 Masaran dalam pembuatan sabun cuci tangan

Sragen (12/11/2021) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Keputusan Bersama tersebut ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Maret 2021. Di dalam SKB ini, diatur sejumlah ketentuan mengenai penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi COVID-19. Selama ini, bidang pendidikan menerapkan pembelajaran daring, akhir-akhir ini mulai berlangsung lagi secara tatap muka tetapi dengan tetap mengikuti aturan dan protokol kesehatan. Protokol dasar 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) harus diterapkan di sekolah tatap muka, namun kenyataannya terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan 3M di sekolah.

Mahasiswa KKN Tematik Undip x UNICEF yang berlokasi di Kelurahan Masaran, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen menemukan beberapa fakta menarik pada salah satu SD yang terdapat di Kelurahan Masaran yaitu SD N 1 Masaran dalam menyikapi pembelajaran tatap muka di masa pandemi COVID-19 ini. Terdapat banyak sekali tempat cuci tangan yang tersedia pada setiap kelasnya. Namun, adanya tempat cuci tangan tersebut belum dimanfaatkan secara efektif. Baik peserta didik maupun tenaga pendidik di sana jarang sekali mencuci tangan baik sebelum dan sesudah memasuki area sekolah. Hal tersebut juga didorong oleh ketersediaan sabun cuci tangan yang masih kurang dan beberapa keran air mati.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN Tematik Undip x UNICEF tidak tinggal diam. Selama 2 hari dilakukanlah praktik pembuatan sabun cuci tangan dan edukasi budaya cuci tangan di SD N 1 Masaran khususnya pada kelas 5A. Hari pertama dilewati dengan edukasi terkait alat dan bahan yang digunakan selama proses pembuatan sabun yang dilanjutkan dengan proses pembuatan sabun secara bersama-sama. Setelah didiamkan selama kurang lebih 1 hari 1 malam, sabun telah jadi dan siap untuk digunakan. Sehingga di hari kedua, Sabtu (13/11), dilakukan sosialisasi dan edukasi terkait cara mencuci tangan yang baik dan benar dengan media berupa poster yang kemudian dilanjutkan dengan praktik cuci tangan dengan menggunakan sabun cuci tangan yang telah dibuat di hari sebelumnya.

Proses pembuatan sabun cuci tangan
Praktik cuci tangan yang baik dan benar
Produk yang dihasilkan berupa sabun cuci tangan 4 botol

Peserta didik terlihat sangat antusias dan bersemangat selama proses pembuatan sabun cuci tangan hingga saat praktik cuci tangan secara langsung. “Selama pembuatan sabun cuci tangan, Mbak Farma sabar, baik, dan selama proses pembuatan juga sangat menyenangkan dan seru,” ujar beberapa peserta didik di kelas 5A SD N 1 Masaran.

Penempelan poster di majalah dinding sekolah

Harapannya dengan adanya sabun cuci tangan yang telah dibuat sendiri oleh peserta didik Kelas 5A SD N 1 Masaran yang didampingi oleh Mahasiswa KKN Tematik Undip x UNICEF, baik peserta didik maupun tenaga pendidik di SD tersebut dapat lebih rajin cuci tangan sebelum dan sesudah memasuki area sekolah untuk menyukseskan protokol kesehatan dan mewujudkan pembelajaran tatap muka yang aman dan nyaman.

Penulis: Farmatalia Ridha Kurniaza (Fakultas Kesehatan Masyarakat)

Dosen Pembimbing: Kurniawan Teguh Martono., ST., MT. dan Dr. Ir. Martini, M.Kes.

Lokasi KKN: Kelurahan Masaran, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen